Berbeda dari pendahulunya, hubungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang sekarang terlihat lebih akur.
Luhut Binsar Panjaitan, Menko Maritim baru yang menggantikan Rizal Ramli, menyatakan mendukung penuh program-program Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM penerus Sudirman Said. Bahkan, Luhut siap meghadapi orang-orang yang menggangu pekerjaan Arcandra.
Menurut Luhut, Menteri ESDM saat ini masih mempelajari beberapa program di sektor energi. Termasuk proyek laut dalam yang dikelola Chevron Indonesia, sebagai salah satu megaproyek di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas).
Hal ini perlu dimaklumi karena Arcandra baru kembali ke Indonesia setelah 20 tahun hidup di Texas, Amerika Serikat. Demi mempelajari berbagai program di sektor energi itu, Luhut mengaku, Arcandra tidak tidur selama tiga hari sejak didapuk menjadi Menteri ESDM pertengahan pekan lalu.
“Jadi jangan pikir kalian main-main. Saya back up habis Pak Tahar. Yang macam-macam buldoser saja,” kata Luhut seusai memimpin rapat koordinasi di kantornya, Jakarta, Selasa (2/8). Rapat itu turut dihadiri oleh Menteri ESDM. (Baca: Luhut Bantu Arcandra Dobrak Masalah Kementerian Energi)
Dalam rapat tersebut, Luhut menyampaikan beberapa keinginan Presiden Joko Widodo yang perlu segera ditindaklanjuti empat kementerian yang berada di bawahnya. Untuk Kementerian ESDM, ada proyek Blok Masela, proyek listrik 35.000 megawatt, Blok Mahakam dan pengembangan blok migas di Kawasan Natuna.
Menteri Perhubungan Budi Karya juga mendapat mandat untuk menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, kereta Jakarta-Bandar Udara Soekarno Hatta. Selain itu, beberapa masalah penerbangan.
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya diminta mempercepat pengembangan tiga destinasi utama wisata, yaitu Danau Toba, Mandalika dan Labuan Bajo. Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapat pesan dari Presiden untuk mempercepat proses kerjasama perikanan.
Intinya, menurut Luhut, empat kementerian di bawah koordinasinya harus bisa mendorong investor agar mau berinvestasi di Indonesia. Jika ada aturan yang menghambat atau negative list, maka akan dikaji ulang. “Presiden mau dalam bidang kami, investasi dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan tidak banyak birokrasinya,” ujar dia.
Di tempat yang sama, Arcandra mengatakan, salah satu yang menjadi daftar negatif investasi di sektor migas adalah Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2010. Beleid itu mengatur biaya operasi yang dapat dikembalikan dan perlakuan pajak penghasilan di bidang usaha hulu migas.
“Sedang kami kaji karena berkaitan dengan Kementerian Keuangan. Jadi kami perlu koordinasi,” kata dia. (Baca: Asosiasi Migas Nilai Beleid Cost Recovery 2010 Biang Lesunya Investasi)
Terkait pengembangan Blok Masela, Arcandra mengatakan, Presiden sudah memutuskan penggunaan skema darat. “Kami akan jalankan, perintahkan dan amankan,” ujar dia.
Rencananya, Arcandra akan menggelar rapat membahas Blok Masela dalam pekan ini. Selain itu, akan ada juga rapat mengenai blok migas di kawasan Natuna. (Baca: Menteri Arcandra Kembangkan Blok Masela Sesuai Amanat Jokowi)