PT Pertamina (Persero) akan menyewa kilang minyak milik Shell di Singapura dalam waktu dekat. Kilang ini akan digunakan untuk mengolah minyak mentah Pertamina yang didapat dari Lapangan West Qurna 1, Basrah, Irak.
Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Daniel Purba mengatakan volume minyak yang akan dipasok dari Irak itu diolah di kilang tersebut mencapai satu juta barel per bulan. Minyaknya akan diolah menjadi beberapa macam produk. Mulai dari Elpiji, Avtur, Solar, dan Bahan Bakar Minyak (BBM) lain. Semuanya akan dipasok ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Pada prinsipnya sudah deal (kesepakatan) dengan pihak Shell,” kata dia saat acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Rabu (29/6). (Baca: Pertamina Cari Lokasi untuk Bangun Dua Kilang Baru)
Pada tahap awal, Pertamina akan menyewa kilang tersebut untuk periode Juli-Desember 2016. Jika upaya ini bisa memberikan keuntungan, maka tidak menutup kemungkinan Pertamina memperpanjang kontrak sewanya.
Menurut Daniel, Pertamina memilih untuk menyewa kilang di Singapura berdasarkan penawaran yang diajukan oleh Shell sebelumnya. Tawaran ini dinilai merupakan yang terbaik dibandingkan tawaran dari perusahaan lain. Dari segi keekonomian tawaran memberikan keuntungan lebih baik, secara geografis, Singapura juga lebih dekat dengan Indonesia.
Kedepannya, tidak menutup kemungkinan Pertamina akan menyewa beberapa kilang lagi, milik perusahaan lain. Rencana ini akan dilakukan jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas ini mendapatkan tambahan pasokan minyak lebih banyak dari luar negeri. (Baca: Pertamina Incar Minyak Murah dari 7 Negara)
Saat ini sedang mencari sumber-sumber pasokan minyak dari negara lain, selain Irak. Salah satunya dari Iran. “Belum diputuskan, masih negosiasi. Pihak Iran masih mengkaji, kami juga,” kata Daniel.
Iran juga akan memasok minyak ke Indonesia. Untuk tahap awal, Iran akan memasok satu kargo minyak jenis Iranian Light Crude ini untuk diolah di Kilang Cilacap. Mengenai rencana ini, kata Daniel, Pertamina masih perlu melakukan uji coba, apakah minyak asal negeri para mullah tersebut cocok diolah di Kilang Cilacap.
Uji coba ini diharapkan bisa dilaksanakan pada kuaratal III tahun ini. Jika hasilnya bagus dan produksi bisa naik maka minyak itu bisa menjadi pasokan alternatif. “Kami tidak mau bicara soal long term (jangka panjang), tapi mau tes dulu. Nanti kami bicara lebih lanjut,” ujarnya.
Selain itu, saat ini Pertamina juga berhasrat untuk mengelola empat blok minyak dan gas bumi di Iran. Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto mengatakan pihaknya telah mempelajari data room (ruang data) blok migas yang ada di Iran. (Baca: Pertamina Akan Kuasai 4 Blok di Iran Setelah Lebaran)
Menurut Dwi, proses penguasaan blok migas ini sudah mendekati tahap final. Pertamina berharap dapat melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak Iran selepas hari raya lebaran bulan depan.