Menteri Susi: Banyak Bangkai Kapal Hilang

Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
17/3/2016, 17.38 WIB

KATADATA - Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang gencar memberantas pencurian ikan atau illegal fishing di perairan Indonesia. Salah satu langkah yang ditempuh dengan meledakkan dan menenggelamkan kapal-kapal yang terbukti mencuri ikan. Ternyata, dari sekian banyak kapal yang telah ditenggelamkan, sebagian besar malah hilang.

Karena itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kapal-kapal yang sudah ditenggelamkan akan dimanfaatkan bersama swasta. “Banyak yang hilang. Yang tersisa di Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya yang jelek-jelek,” kata Susi dalam diskusi Penurunan Tanah & Kenaikan Air Laut, Ancaman Terhadap Jakarta', di Kota Tua, Jakarta, Kamis, 17 Maret 2016.

Ia ingin memilah bangkai kapal yang masih ada dan menyimpannya dalam suatu museum. Susi bahkan berniat meminjam Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dari berbagai pihak. Kelak, barang-barang tersebut ditempatkannya dalam suatu museum. “Kasihan kalau generasi yang akan datang tidak tahu sejarah bangsa ini,” kata Susi. (Baca: Akhir Kisah Viking di Tangan Menteri Susi).

Senin awal pekan ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama dan Satgas 115 Anti Ilegal Fishing telah meledakan sebagaian kapal FV Viking di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Kapal berukuran besar tersebut sempat diburu 13 negara dan interpol sebelum ditangkap di perairan Bangka-Belitung. Salah satu negara yang memburunya adalah Norwegia, karena FV Viking pernah mencuri ikan di negara tersebut.

Kapal yang terakhir kali berbendera Nigeria ini sudah 12 kali berganti bendera dan 13 kali mengubah nama kapal. Susi mengatakan banyak negara yang mengincar Viking. Oleh karena itu, peledakan kapal tersebut dianggap sangat fenomenal. Kapal ini sekaligus menjadi kapal pencuri ikan terbesar yang berhasil ditangkap Pemerintah Indonesia.

Di luar kebiasaan sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu Tentara Nasional Indonesia tidak menghancurkan lalu menenggelamkan kapal tersebut. Sebagaian kapal Viking dibiarkan utuh untuk dijadikan monumen. (Baca: Ini Jaring Viking yang Membuat Menteri Susi Geram).

FV Viking ditangkap oleh kapal perang TNI yaitu KRI Sultan Thaha Syaifuddin pada sekitar 12 mil di utara perairan Tanjung Pinang, Kepulauan Bangka-Belitung. Meski berbendera Nigeria, Susi menduga perusahaan asal Spanyol merupakan operator kapal tersebut. 

Indikasinya, dari lima Anak Buah Kapal tersebut, empat orang di antaranya berbahasa Spanyol. Rinciannya, satu ABK berkewarnegaraan Chile, satu orang Argentina, serta dua orang Peru. Sedangkan satu ABK lain berasal dari Myanmar dan enam sisanya merupakan Warga Negara Indonesia. 

Hingga saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menenggelamkan 158 kapal pencuri ikan. Pada 2015, jumlahnya 107 kapal dan tahun ini mencapai 51 kapal. (Baca: Menteri Susi Tenggelamkan 117 Kapal Ikan Sepanjang 2015).

Reporter: Miftah Ardhian