KATADATA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengumumkan beberapa capaian terbesar di sektor hulu migas sepanjang tahun lalu. Salah satu capainnya adalah penemuan cadangan migas.
“Beberapa capaiannya, keputusan pengelolaan 17 wilayah kerja (WK) migas, terdiri dari 12 WK baru dan 5 pengelolaan lanjut. Capaian lainnya adalah penemuan cadangan eksplorasi migas sebesar 21,8 miliar barel setara minyak,” ujarnya pekan lalu.
Ketua Komite Eksplorasi Nasional (KEN) Andang Bachtiar mengatakan dari cadangan tersebut, ada 5,2 miliar barel yang sudah terbukti, yakni 2,7 miliar barel minyak dan 14 triliun kaki kubik gas. Cadangan ini berasal dari 108 struktur sumur yang sudah dibor dan sudah diuji memiliki kandungan migas. Akan tetapi belum ditingkatkan statusnya menjadi cadangan nasional.
Sementara sisanya 16,6 miliar barel berasal dari 120 struktur sumur yang merupakan target eksplorasi dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Sumur ini sudah dibor tapi belum sempurna dan masih membutuhkan pengeboran lebih lanjut. Namun, KKKS tidak menganggap sumur-sumur ini sebagai prioritas untuk dieksplorasi tahun lalu.
“Semoga 2016 sumur migas tersebut sudah PoD (menjadi rencana pengembangan lapangan KKKS) dan bisa terealisasi menjadi cadangan nasional,” ujar Andang.
Sebelumnya dia sempat menyatakan dari 5,2 miliar barel cadangan tersebut, kemungkinan yang akan masuk dalam cadangan nasional tahun ini hanya 580 juta barel saja. Penambahan ini mengacu pada persetujuan PoD sepanjang tahun lalu. Temuan cadangan ini merupakan tindak lanjut dari adanya identifikasi cadangan migas dari tujuh sumur.
Setidaknya penambahan ini bisa memperbaiki cadangan migas nasional yang selama ini terus menurun. Data Kementerian ESDM menyebut tahun lalu cadangan minyak Indonesia turun 0,95 persen menjadi hanya 7,30 miliar barel. Sementara cadangan gas memang ada peningkatan 1,36 persen menjadi 151,33 triliun kaki kubik.