KATADATA - Penyerapan anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepanjang tahun ini masih rendah. Hanya 62,8 persen dari alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 15,1 triliun.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan meski rendah, penyerapan anggaran tahun ini masih lebih baik dibandingkan tahun lalu yang hanya 50 persen. Dalam lima tahun terakhir serapan anggaran Kementerian ESDM tidak pernah mencapai 70 persen. Ke depan dia akan mengupayakan penyerapan anggaran kementeriannya bisa lebih tinggi.
Sudirman menargetkan penyerapan anggaran tahun depan bisa mencapai 90 persen. Dalam APBN 2016, Kementerian ESDM mendapat anggaran hampir setengah dari tahun ini, yakni hanya Rp 8,5 triliun. Mayoritas digunakan untuk belanja barang senilai Rp 4,3 triliun dan belanja modal Rp 2,5 triliun. (Baca: Kementerian ESDM Percepat Lelang Proyek 2016)
Menurut dia, iklim penyerapan anggaran sudah mulai berubah. Biasanya proses persiapan lelang dari anggaran kementerian baru bisa dilakukan pada kuartal II di tahun anggaran tersebut. Saat ini prosesnya bisa dipercepat hingga tujuh bulan sebelumnya. Proses lelang bisa dilakukan pada dua bulan sebelum memasuki tahun anggaran.
Kementerian ESDM telah melakukan proses lelang proyek untuk tahun depan, sejak bulan lalu. "Desember ini seluruh belanja barang dan modal sudah ditenderkan," kata Sudirman usai memberikan DIPA tahun 2016 kepada Eselon I Kementerian ESDM di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Selasa (29/12).
Paket lelang tersebut terdiri dari tiga tahap. Tahap I dan tahap II sebanyak 417 paket senilai Rp 1,6 triliun sudah dilakukan awal Desember 2015. "Sekarang sedang lelang tahap 3, sudah dilakukan 28 desember kemarin sebanyak 86 paket dengan nilai Rp 2,6 triliun, " kata Kepala Unit Percepatan dan pengendalian Pembangunan Insfratruktur (UP3I) kementerian ESDM Taqwallah kepada Katadata, Rabu (30/12).
Targetnya, pada pertengahan Januari 2016 sudah ada penandatanganan kontrak proyek dari hasil lelang tahap I dan II. Sedangkan penandatangan kontrak dari lelang tahap III diharapkan bisa dilakukan pada April tahun depan. (Baca: Jokowi Minta Empat Kementerian Lelang Proyek Lebih Cepat)
Dengan percepatan ini, kata Sudirman, kementeriannya bisa memiliki waktu luang yang cukup banyak di penghujung tahun. Padahal biasanya saat itu merupakan waktu tersibuk untuk mengejar target penyerapan anggaran. "Tahun depan kesibukan bisa terjadi di Juli-Agustus, nanti November bisa cuti. Tidak kejar tayang seperti sekarang," ujarnya.
Percepatan lelang proyek Kementerian ESDM merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, Presiden dalam rapat kabinet pekan lalu (2/11) meminta setiap kementerian atau lembaga negara (K/L), terutama yang mempunyai belanja modal untuk infrastruktur, sudah harus melakukan lelang sejak saat ini.
“Sejak APBN 2016 disahkan, maka setiap K/L dapat melakukan lelang,” kata Bambang. (Baca: September, Kementerian PUPR Percepat Lelang 660 Paket Proyek 2016)
Dari semua kementerian dan lembaga negara itu, ada empat kementerian yang harus menggelar lelang lebih cepat karena memiliki proyek infrastruktur paling banyak. Yaitu: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) , Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).