KATADATA - Perusahaan migas asal Perancis Total S.A menyatakan akan kembali mengurangi investasi hulu migas di Indonesia pada tahun depan. Tahun ini investasi yang dikeluarkan Total E&P Indonesie mencapai US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. Tahun depan akan diturunkan menjadi hanya US$ 1,1 miliar.
Senior Vice President Asia Pacific Total Olivier de Langavant mengatakan pengurangan investasi, disebabkan harga minyak yang sedang rendah saat ini, di bawah US$ 40 per barel. Perusahaan akan mengurangi beberapa kegiatan pengeboran dan aktivitas terkait eksplorasi. (Baca: Total E&P Kembalikan 8 Blok Migas Kepada Pemerintah)
“Kami memang akan berhenti investasi tertentu, karena pengeboran tertentu telah diluncurkan pada saat harga minyak US$ 100 per barel dan harga gas US$ 15 per juta british thermal unit (mmbtu),” usai konferensi pers di Direktorat Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM di Jakarta, kemarin (16/12).
Pengurangan investasi dan kegiatan ekplorasi akan dilakukan di Blok Mahakam. Menurut dia, sumur-sumur pada blok migas di Kalimantan Timur ini sudah tua. Produksi sumur-sumur ini secara alamiah akan mengalami penurunan. Untuk meningkatkan produksinya diperlukan investasi yang sangat besar. Sementara harga minyak yang rendah membuat margin keuntungan yang didapat pun berkurang. (Baca: Kontraknya Akan Habis, Produksi Gas Total E&P Berkurang)
Meski demikian Total menegaskan pengurangan investasi ini tidak ada kaitannya dengan status Blok Mahakam yang sudah memasuki masa transisi. "Bukan karena kontrak mau habis di 2017, tapi karena harga minyak turun," kata VP Corporate Communication HR and Finance Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi masih enggan berkomentar perihal penurunan investasi Total di Blok Mahakam. Menurutnya Total masih memiliki kesepakatan rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) untuk beberapa lapangan. Sehingga Total harus melaksanakan PoD tersebut sampai akhir Desember 2017.
Untuk rencana kerja dan anggaran atau Work Plan & Budgetting (WP&B) tahun ini, kata Amin, masih sejalan dengan PoD yang dijalankan Total dan sekarang sudah diimplementasikan. "Sekarang WP&B 2016 baru selesai, itu juga sejalan dengan PoD," ujar Amin.
Tahun ini pun sebenarnya Total sudah merevisi investasinya di sektor hulu migas. WP&B tahun ini yang awalnya sebesar US$ 2,4 miliar menjadi US$ 2,3 miliar pada kuartal II. Kemudian direvisi kembali menjadi US$ 1,9 miliar menjelang akhir tahun. Penyebabnya sama, yakni harga minyak dunia yang terus turun sejak pertengahan 2014 lalu.Menurut Arividya, pengurangan investasi Total di blok Mahakam tahun depan itu juga telah disetujui SKK Migas. (Baca: Total E&P Pangkas Investasi Tahun Ini Rp 1,3 Triliun)