Harga Solar Turun, Pertamina Masih Dapat Untung

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Safrezi Fitra
8/10/2015, 11.40 WIB

KATADATA - Pemerintah mengakui PT Pertamina (Persero) masih bisa mendapat keuntungan dari penjualan Solar. Harga bahan bakar minyak (BBM) ini bisa turun akibat adanya efisiensi yang berhasil dilakukan Pertamina. Dengan penghematan tersebut, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga Solar.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan penurunan harga BBM jangan sampai mengganggu keuangan badan usaha. Ini seperti yang terjadi pada kebijakan harga Premium sebelumnya, yang membuat Pertamina masih rugi belasan triliun rupiah.

“Presiden wanti-wanti jangan intervensi badan usaha. Kalau ada penurunan harga adalah (hasil) upaya penghematan,” ujar Sudirman saat mengumumkan penurunan harga tersebut di Jakarta, Rabu (7/10).

Makanya, pemerintah hanya bisa menurunkan harga Solar, sedangkan Premium tidak. Menurut Sudirman Pertamina masih harus menutupi kerugian dari penjualan Premium sebelumnya. Namun, dia belum bisa memastikan sampai kapan kerugian tersebut bisa tertutup.

Penurunan harga BBM merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi III yang diumumkan pemerintah kemarin (7/10). Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga solar sebesar Rp 200 rupiah. Harga Solar yang saat ini sebesar Rp 6.900 per liter, akan turun menjadi Rp 6.700 per liter.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja mengatakan keputusan pemerintah menurunkan harga solar tidak akan membuat Pertamina merugi. Masih ada keuntungan yang didapat dari harga jual yang ditetapkan pemerintah. Karena harga tersebut merupakan harga keekonomian yang berhasil diturunkan perusahaan migas negara tersebut.

Penurunan harga solar merupakan hasil efisiensi yang dilakukan Pertamina. Tanpa menyebut apa saja langkah efisiensi yang, Wiratmaja menyebutkan besaran penghematan tersebut dialihkan ke penurunan harga.

"Itu kan harga ekonomis (Rp 6.700 per liter). Jadi turun Rp 200 itu adalah dari efisiensi Pertamina,” ujarnya.

Reporter: Anggita Rezki Amelia