KATADATA ? PT Medco Energi Internasional Tbk berpeluang besar tetap menjadi operator Blok Lematang. Peluang semakin terbuka lantaran PT Pertamina (Persero) terlihat cenderung tidak berminat mengambil alih dan menjadi operator blok minyak dan gas bumi (migas) di Sumatera Selatan tersebut.
Medco melalui anak usahanya, Medco E&P Lematang, telah menyatakan minatnya kepada pemerintah untuk melanjutkan pengelolaan Blok Lematang. Pasalnya, kontrak pengelolan Medco di blok itu akan berakhir 5 April 2017. Berdasarkan peraturan, proposal perpanjangan kontrak pengelolaan blok migas bisa diajukan paling lambat diajukan dua tahun sebelum masa kontraknya berakhir.
"Kami berminat karena sudah mengoperasikan blok ini sebelumnya,? kata Presiden Direktur Medco Energi Lukman Mahfoedz kepada Katadata, Selasa lalu (22/9). Namun, dia mengakui, cadangan migas yang tersisa di blok itu sudah sangat marjinal ketika masa kontrak berakhir dua tahun lagi dan hingga kini belum ada prospek baru yang signifikan.
Sekadar informasi, Medco sebagai operator Blok Lematang memiliki 51,1 persen saham di blok tersebut. Sedangkan Lundin Lematang BV dan Lematang E&P Ltd. masing-masing sebesar 25,9 persen dan 23 persen. Produksi gas Blok Lematang saat ini sekitar 39 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sebelumnya, saat rapat kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) awal September lalu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan, Blok Lematang akan diserahkan ke Pertamina pada saat kontraknya berakhir. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15/2015.
Beleid itu mengatur tiga opsi keputusan pemerintah terkait kontrak blok migas yang akan berakhir. Yaitu memperpanjang kontrak kontraktor lama, memberikan hak pengelolaan kepada Pertamina, atau memberikan kepada Pertamina dan kontraktor lama. Ada beberapa kriteria blok migas yang akan diberikan kepada Pertamina, yakni memiliki cadangan yang besar, strategis dan sebelumnya dimiliki oleh perusahaan asing.
(Baca: Blok Migas Asing yang Kontraknya Habis, Diserahkan ke Pertamina)
Namun, sepertinya Pertamina tidak tertarik mengambil alih dan menjadi operator Blok Lematang. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menyatakan, pihaknya hingga saat ini belum mengajukan permintaan atau penawaran kepada pemerintah untuk mendapatkan blok tersebut. "Sepanjang yang saya tahu, Blok Lematang belum expired dan tidak ada evaluasi dari kami," katanya kepada Katadata.