KATADATA ? Pemerintah memastikan proyek kereta kereta listrik ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta akan segera dibangun. Dengan pembangunan proyek ini, pemerintah juga akan melelang operator kereta tersebut dalam waktu dekat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dalam pembangunan proyek ini pemerintah provinsi DKI Jakarta dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., hanya akan bertindak sebagai kontraktor. Ini sesuai kesepakatan dari berbagai pihak, agar pembangunan proyek tersebut bisa selesai dengan cepat.
"Jadi mereka (Adhi Karya dan DKI Jakarta) menyiapkan prasarana seperti rel dan segala bangunan LRT. Sedangkan sarana seperti operator kereta serta perawatannya kami tenderkan," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Kamis (20/8).
(Baca: Pemerintah Siapkan Perpres Pembangunan LRT Jabodetabek)
Untuk mempercepat pembangunan proyek ini, pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres), untuk penunjukan langsung Adhi Karya sebagai kontraktor. Draf Perpres tersebut sudah selesai dan rencananya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo besok (21/8). Diharapkan dalam waktu satu atau dua minggu ke depan Perpres secara resmi dapat ditandatangani Jokowi.
Pemerintah telah memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada Adhi Karya sebesar Rp 1,4 triliun untuk menyelesaikan proyek tersebut. Setelah proyeknya selesai, LRT ini akan menjadi milik negara. Sementara pelaksanaannya akan dilakukan oleh operator pemenang lelang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan lelang operator LRT ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Belajar pada proyek monorel terdahulu yang batal dibangun. Apalagi awalnya Adhi Karya juga mengincar pendapatan dari operasional proyek ini.
"Ini proyek menelan investasi Rp 7 triliun. Kalau Adhi Karya tidak ada uang, apa jaminannya? Proyek Monorel itu bisa menjadi pengalaman bagi kami," kata Basuki.
Gubernur yang akrab disapa Ahok ini menargetkan proyek LRT bisa mulai dibangun paling lambat akhir Januari 2016. Bahkan menurut dia, Adhi Karya bisa melakukan groundbreaking lebih cepat dari itu. Apalagi pemerintah sudah menunjuk langsung perusahaan tersebut membangun proyek ini.