Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman menargetkan vaksin virus corona Covid-19 lokal bisa diproduksi pada tahun depan. Saat ini, mereka akan memulai kembali penelitian bibit (seed) vaksin tersebut.
Peneliti senior LBM Eijkman Prof David Muljono mengatakan dalam beberapa bulan diharapkan ada bibit vaksin yang telah tersedia. Nantinya kandidat terbaik akan menjalani uji coba agar dapat dijadikan vaksin Covid-19 yang bisa diproduksi.
“Mudah-mudahan sekitar setahun, semoga bisa,” kata David dalam sebuah seminar virtual, Selasa (21/4).
(Baca: Lebih dari 10 Perusahaan Kembangkan Vaksin Corona, Ini Daftarnya)
Mekanisme kerja antivirus ini dengan cara mengisolasi dan menganalisa genetika Covid-19. Para ilmuwan akan merekayasa genetika virus hingga menjadi jinak dan bisa mereplikasi dirinya sendiri.
David juga mengatakan Eijkman akan menggandeng pihak lain seperti PT Bio Farma (Persero) untuk memproduksi antivirus tersebut. “Dalam skala produksi menjadi vaksin. Mudah-mudahan tidak ada kendala,” katanya.
Dia mengatakan proses pengembangan vaksin saat ini bukan jadi hal yang mudah. Pasalnya, Eijkman juga harus menangani deteksi Covid-19 dengan jumlah besar. Selain itu mereka terkendala minimnya laboratorium standar bio safety level (BSL) 3 karena mayoritas dipakai untuk tes spesimen corona.
“Pernah hampir 800 permintaan sehari, (pegawai) kami (kerja) sampai larut malam,” kata David.
David juga menjelaskan untuk terapi plasma yang menjadi pengobatan cepat Covid-19 bagi pasien kritis akan terus disempurnakan secara klinis. Sedangkan Palang merah Indonesia (PMI) akan menyediakan pasokan, kriteria, dan pedoman penggunaan pasokan darah.
“Saya hindari kata-kata trial (uji coba) untuk menghindari kesan percobaan,” katanya.
(Baca: LBM Eijkman-PMI Siapkan Plasma Darah Obati Pasien Covid-19 yang Kritis)