Tidak Gelar Demonstrasi, Buruh Peringati May Day dengan Bakti Sosial

ANTARA FOTO/Fauzan
Ilustrasi, aksi unjuk rasa buruh. Memperingati May Day di tengah pandemi Covid-19 tahun ini, para buruh tidak akan menggelar demonstrasi melainkan menyalurkan aspirasi secara virtual dan mengadakan aksi bakti sosial.
30/4/2020, 13.23 WIB

Serikat buruh berencana mengganti kegiatan demonstrasi peringatan hari buruh internasional atau May Day dengan aksi bakti sosial. Pasalnya, kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar dilarang oleh pemerintah di tengah pandemi virus corona (Covid-19)

Kepala Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S. Cahyono mengatakan, aksi menyampaikan aspirasi dan pandangan tetap akan dilakukan. Namun penyampaian aspirasi dilakukan secara virtual, bukan dengan demonstrasi turun ke jalan.

Secara virtual, para buruh akan menyuarakan tiga tuntutan, yakni menolak omnibus law, setop pemutusan hubungan kerja (PHK), serta meliburkan buruh dengan gaji dan tunjangan hari raya (THR) dibayar penuh.

"Untuk aksi May Day kali ini kami tidak memperingati dengan aksi turun ke jalan dengan pertimbangan pandemi Covid-19. Kami akan menyuarakan aspirasi dan melakukan aksi bakti sosial," kata Kahar, kepada Katadata.co.id, Kamis (30/4).

Aksi bakti sosial bertajuk ''Solidaritas Pangan dan Kesehatan' akan dilakukan serentak di seluruh kota besar di Indonesia. Aksi sosial ini berupa kegiatan pembagian kebutuhan pokok dan beberapa alat kesehatan oleh pimpinan KSPI di setiap cabang tanpa mengumpulkan massa.

Sebelumnya, serikat buruh berencana melakukan aksi peringatan May Day pada 30 April 2020. Aksi akan dilakukan oleh dua serikat buruh terbesar di Indonesia, yakni KSPI dan Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI).

(Baca: Jelang May Day, Kepolisian Pastikan Tidak Izinkan Buruh Demonstrasi)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto