Impor Minyak saat Harga Jatuh Terganjal Kapasitas Tangki Dalam Negeri

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Kapasitas tangki hulu penyimpanan minyak dalam negeri saat ini hanya kosong sebesar 3,5 juta barel.
5/5/2020, 19.46 WIB

Anjloknya harga minyak mentah dunia ke kisaran US$ 20 per barel berdampak signifikan terhadap industri hulu migas. Namun di sisi lain ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengimpor minyak mentah sebanyak-banyaknya.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan kebijakan melakukan impor di saat harga minyak mentah dunia rendah memang tepat. Namun, sebelum menerapkan kebijakan tersebut perlu juga diingat bahwa produksi di dalam negeri harus diperhatikan.

"Saat ini sedang dalam tahapan final dimana mekanisme operasi itu diutamakan mengisi tangki-tangki yang idle, yang kapasitas yang kosong itu di-full-kan dulu," kata dia dalam diskusi virtual Ecadin, Selasa (5/5).

Selanjutnya,  setelah tangki-tangki produksi dalam negeri terisi penuh, maka kebijakan impor minyak bisa diterapkan. Dengan memanfaatkanya langsung untuk kebutuhan konsumsi kilang dalam negeri.

(Baca: Harga Minyak Anjlok, Menteri ESDM Sebut PNBP Migas 2020 Hanya Rp 86 T)

Adapun menurut Djoko, dari identifikasi yang telah dilakukan, kapasitas tangki hulu di dalam negeri mempunyai kapasitas pengisian 29,6 juta barel. Dengan rincian 24,8 juta tangki aktif, 3,5 juta barel tangki kosong dan 1,4 juta tangki rusak.

"Nah yang 3,5 juta barel ini itu 1,2 juta barel perlu dilakukan inspeksi bisa atau tidak, kemudian 2,3 juta barel perlu ada perbaikan," kata dia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan