Kapasitas Tes Ditingkatkan, Positif Corona Diramal Naik Pekan Depan

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah peneliti menguji sampel penelitian dalam workshop terkait perkembangan teknologi terbaru Polymerase Chain Reaction (PCR) berbasis digital (ddPCR) di Laboratorium Genomik dan Perbaikan Mutu Tanaman, LIPI, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
12/5/2020, 20.39 WIB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan meningkatkan kapasitas tes virus corona berbasis Polymerase chain reaction (PCR) di seluruh daerah. Plt Deputi Bidang Penanganan Darurat Dody Ruswandi mengatakan seiring dengan peningkatan tes PCR tersebut, kasus positif covid-19 diperkirakan meningkat pada pekan depan.

"Jangan kaget jika minggu depan hasil positif cenderung banyak naiknya. Secara teknis harus begitu supaya bisa percepat selesaikan covid-19," kata Dody dalam rapat dengar pendapat virtual dengan Komisi VIII DPR, Selasa (12/5).

Dia berharap, kapasitas tes PCR dapat ditingkatkan menjadi 40.000 spesimen per hari. Saat ini, kemampuan uji PCR baru mencapai 4.000-5.000 spesimen per hari.  Padahal, Presiden Joko Widodo sebelumnya menargetkan kapasitas uji PCR dapat mencapai 10 ribu spesimen per hari.

(Baca: Tambahan Uji Corona Hari Ini Terendah dalam Dua Pekan Terakhir)

Seiring dengan peningkatan kapasitas tersebut, Dody memperkirakan kasus positif covid-19 akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada awal Juni. "Setelah kurva puncak tercapai, mudah2an penambahan kasus positif covid-19 melandai ke bawah," ujar dia.

Meski terjadi peningkatan kasus, pemerintah berupaya untuk menekan kasus pasien Covid-19 maupun angka meninggal. Berdasarkan catatannya, 6-7% pasien dari total pasien positif covid-19 mengalami kondisi kritis.

Peningkatan kemampuan tes tersebut akan diikuti dengan penambahan kapasitas rumah sakit di sejumlah daerah. Sebab, penambahan kasus positif Covid-19 diperkirakan terjadi di daerah.

BNPB pun telah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan Rakyat meningkatkan fasilitas rumah sakit darurat di sejumlah daerah. Rumah sakit darurat tersebut merupakan alih fungsi dari gedung, hotel, atau tempat yang sudah tak terpakai.

Sebagai contoh, pemerintah daerah Surabaya telah mengubah RS Kelamin menjadi rumah sakit darurat covid-19. Kapasitas rumah sakit darurat tersebut juga akan ditingkatkan."Jadi kita siap dengan kapasitas rumah sakit tersebut," ujarnya.

(Baca: Lamanya Waktu Periksa, Rasio Tes Covid-19 Indonesia Terendah di Asia)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan pengujian dengan PCR hingga dua kali lipat dari jumlah saat ini. "Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan, yaitu 10 ribu spesimen per hari," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui konferensi video, Senin (11/5). 

Atas dasar itu, Presiden menginginkan segera dilakukan perbaikan pengujian spesimen corona dengan metode PCR. Dia pun meminta agar seluruh laboratorium yang menjadi rujukan pengujian spesimen corona dimaksimalkan.

Sejauh ini ada 104 laboratorium yang masuk dalam jaringan pemeriksaan corona. Hanya saja, baru setengah dari jumlah tersebut yang sudah melakukan pengujian spesimen corona dengan PCR.

"53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan," kata Jokowi.

Kepala Negara pun ingin kesiapan sumber daya manusia (SDM) di laboratorium yang terlatih lebih diperhatikan. Selain itu, dia ingin agar persoalan kurangnya alat pengujian dapat segera diselesaikan.

Reporter: Rizky Alika