Sebaliknya, sejumlah daerah mulai mempertimbangkan pelonggaran PSBB seiring dengan menurunnya kurva penyebaran virus corona. Berikut di antaranya:
1. DKI Jakarta
Pemerintah pertama kali memberlakukan PSBB pada 10 April di DKI Jakarta. Menurut laman Covid19.go.id, hingga Kamis (14/5), Ibu Kota mencatat 5.375 kasus positif Covid-19.
Gubernur Anies Baswedan pun telah memperpanjang masa akhir PSBB dari yang awalnya berakhir pada 24 April hingga menjadi 22 Mei mendatang. Sebab menurut Anies, kedisplinan masyarakat dalam mematuhi aturan PSBB masih rendah. Bahkan, ada perusahaan yang tetap beroperasi selama pemberlakuan PSBB.
(Baca: Data Bansos DKI Jakarta yang Terus-Menerus Kena Kritik)
2. Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mewacanakan pelonggaran PSBB pada Selasa (12/5) lalu. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut sekitar 63% wilayah Jawa Barat berpeluang untuk dikenakan relaksasi PSBB. Sedangkan 37% masih harus diwaspadai. “Sehingga ekonomi kami bisa normal di 63%,” kata Kang Emil, dikutip dari publikasi pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Emil, rata-rata jumlah pasien virus corona telah menurun dari 430 pada April menjadi 350 saat ini. Sementara tingkat kematian juga menurun dari rata-rata tujuh pasien menjadi empat pasien per hari. Emil juga mengklaim tingkat kesembuhan naik dua kali lipat.
Kendati grafik penyebaran virus corona sudah melandai, Emil ingin pelonggaran PSBB disesuaikan dengan tren kasus Covid-19 dan hasil kajian epidemiologi. Emil baru akan menganggap Jawa Barat mampu mengendalikan penyebaran virus corona, hanya jika grafik melandai secara konsisten.
Jawa Barat sendiri telah memulai PSBB sejak 6 Mei lalu. Menurut data terakhir, Jawa Barat telah memiliki 1.556 kasus positif Covid-19, 7.030 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 2.050 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
(Baca: Buka Terbatas Layanan Kereta Jarak Jauh, KAI Hanya Angkut 62 Penumpang)
3. Tegal
Kota Tegal, Jawa Tengah dikabarkan akan membuka sejumlah ruas jalan yang sebelumnya ditutup dengan pagar beton mulai Jumat (15/5) mendatang. “Kami buka dulu beberapa jalan yang kita beton,” kata Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi, seperti yang dilaporkan CNN Indonesia.
Namun, menurut Jumadi, pembukaan tidak berlaku bagi ruas jalan yang berada di akses masuk wilayah Tegal yang akan tetap menerapkan sistem satu pintu. “(Dibuka) Hanya beberapa titik saja dulu, yang memudahkan orang akses ke Kota Tegal, terutama untuk keluar dulu,” katanya.
Tegal telah memulai PSBB sejak 23 April lalu. Namun, pemerintah daerah sudah menutup 49 ruas jalan dengan 500 unit beton sejak akhir Maret, saat Tegal memberlakukan “lockwdown lokal”. Menurut data terakhir, Tegal memiliki tujuh kasus terkonfirmasi, 236 ODP dan, 81 PDP.
Reporter: Nobertus Mario Baskoro