Hampir 100 ribu warga negara Indonesia (WNI) telah kembali ke Tanah Air di tengah pandemi virus corona Covid-19. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada 95.102 orang telah tiba di Indonesia hingga Rabu (13/5).
"Sebagian besar WNI tersebut berasal dari Malaysia dan kapal pesiar," kata Retno dalam konferensi pers virtual di Istana Kepresidenan, Kamis (14/5).
(Baca: Antrean Sempat Membeludak di Terminal 2 Bandara Soetta)
Retno mengatakan WNI yang paling banyak kembali berasal dari Malaysia yakni 74.817 orang sejak 19 Maret hingga 13 Mei 2020. Dari jumlah tersebut, 21% warga pulang menggunakan transportasi darat, 64% dengan transportasi laut, dan 15% transportasi udara.
Kemudian, ada 15.820 WNI yang kembali dari 21 negara melalui empat pintu masuk. Paling banyak lewat Bandara Internasional Soekarno Hatta yakni 44%, 41% dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, 8% dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, dan 6% dari Pelabuhan Tanjung Benoa Bali.
Selain itu, ada 4.465 WNI yang merupakan repatriasi dari 28 negara. "Termasuk 15 orang dari Singapura yang tiba di Surabaya, kemarin," ujar dia.
Selama proses pemulangan tersebut, protokol kesehatan tetap diterapkan sebagaimana ketentuan dalam Kementerian Kesehatan. Selain itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan menerbitkan buku protokol karantina mandiri bagi WNI yang melakukan perjalanan dari luar negeri.
Sebelumnya pemerintah mulai mengizinkan sejumlah penumpang dengan kriteria tertentu untuk melakukan perjalanan di kala larangan mudik. Salah satunya, perjalanan diuntuk kebutuhan repatriasi Pekerja Migran Indonesia (PMI), WNI, dan pelajar/ mahasiswa yang berada di luar negeri. Perjalanan juga harus dilakukan dengan mematuhi protokol covid-19 yang berlaku.
Namun pemerintah juga mengantisipasi kedatangan WNI dan pekerja migran agar penyebaran virus corona tidak meningkat. Antisipasi dilakukan dengan menyediakan laboratorium di pintu kedatangan pelabuhan dan bandara.
Para WNI dan ABK tersebut juga menjalankan tes covid-19 serta menjalankan protokol sesuai ketentuan. Bagi pendatang yang dinyatakan negatif akan diisolasi selama 14 hari di hotel dan asrama haji setempat. Sementara, pendatang yang positif virus corona akan ditempatkan di RS Darurat Wisma Atlet atau RS Darurat Pulau Galang.
(Baca: Penumpang Menumpuk di Bandara, Kemenhub Tegur AP II dan KKP)