Pertamina Hulu Energi atau PHE akhirnya memulai kegiatan pengeboran di Blok Nunukan pada tahun ini. Rencananya, perusahaan pelat merah itu bakal mengebor empat sumur migas.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyebut kegiatan pengeboran bakal dilaksanakan di lepas pantai atau offshore perairan Pulau Bunyu, Kalimantan Utara. Adapun sumur yang dibor bernama Sumur Parang 2, Parang 3, Parang 4, dan Keris 1.
Menurut Julius kegiatan pengeboran tersebut bakal dimulai pada 27 Mei 2020 di Sumur Parang 2. Untuk mengebor sumur tersebut, PHE menggunakan rig jack up milik Apexindo.
"Sudah dipersiapkan dengan memakai Rig Raniworo," kata Julius ke katadata.co.id pada Rabu (20/5).
Untuk pengeboran tersebut, perusahaan membutuhkan dana sebesar US$ 20-30 juta untuk satu sumur di Blok Nunukan. Dengan begitu, total investasi untuk empat sumur mencapai US$ 120 juta.
(Baca: Sempat Terkendala Rig, Pengeboran Sumur Blok Nunukan Mundur Lagi)
Sebelumnya, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu menjelaskan pengadaan peralatan rig pengeboran untuk Blok Nunukan cukup sulit. Meski demikian, pihaknya terus proaktif agar pengeboran dapat direalisasikan pada tahun ini.
"Di Nunukan itu, rignya sangat langka. Tapi tahun ini, kami lebih proaktif sehingga insya Allah target pengeboran on time," ujar Dharmawan.
Pertamina memang ingin mengoptimalkan penemuan cadangan di cekungan Tarakan yang ada di wilayah Kalimantan Utara. Sebab, cekungan tersebut memiliki potensi sebesar 2 miliar barel setara minyak (barel oil equivalent/BOE).
Cekungan Tarakan saat ini terbagi dalam empat wilayah kerja, yaitu PHE Nunukan, JOB Simenggaris, PHE Maratua, dan East Ambalat.
(Baca: Cekungan Tarakan Diprediksi Punya Cadangan 2 Miliar BOE)