Meski penyebaran pandemi corona atau Covid-19 masih berlangsung di Indonesia, pemerintah tetap melanjutkan proyek infrastruktur di sektor pariwisata.
Menteri Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah mengkaji ulang semua proyek infrastruktur, namun ada dua sektor yang dikecualikan, yakni sektor pariwisata dan logistik.
“Jadi infrastuktur yang masih berjalan pengerjaanya, yakni di Tanjung Benoa Bali dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Justru ini momentum, mumpung masih sepi,” kata Erick dalam sebuah acara seminar virtual atau webinar, Rabu (20/5).
Erick meminta seluruh perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pariwisata, maupun yang bersinggungan dengan sektor tersebut, untuk menyiapkan kembali aktivitas setelah pandemi corona.
Persiapan ini salah satunya adalah, soal penerapan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penyebaran Covid-19. Pelaksanaannya dilakukan di seluruh BUMN yang bersinggungan dengan sektor pariwisata, mulai dari hotel, kereta api, penerbangan hingga ritel.
Salah satu yang menjadi fokus perhatiannya adalah, industri penerbangan, yang merupakan salah satu penopang pariwisata, dengan PT Garuda Indonesia Tbk sebagai ujung tombaknya.
Ia berharap, Garuda Indonesia sebagai maskapai pelat merah melakukan terobosan, dengan melakukan penerbangan ke tempat-tempat yang sudah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Saat ini, Kementerian BUMN menunggu koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan perihal penerbangan kembali ke wilayah-wilayah destinasi wisata.
Secara garis besar, fokus pemerintah saat ini terdiri dari tiga hal, yakni pembangunan infrastruktur di kawasan pariwisata. Kedua, penerapan protokol kesehatan yang ketat, seiring dengan pelonggaran yang ditetapkan pemerintah. Ketiga, mendukung integrasi sektor pariwisata yang dikelola BUMN.
Menurut pengamat ekonomi Universitas Indonesia Ari Kuncoro, prospek sektor pariwisata khususnya di bisnis perhotelan ke depannya masih tetap cerah. Tinggal bagaimana pelaku bisnis di sektor ini mengemasnya menjadi lebih menarik.
"Apalagi usai pandemi corona berakhir, sebagian besar masyarakat pasti ingin untuk berpergian lagi ke tempat-tempat wisata," ujar Ari.
Meski demikian, ia mengingatkan, agar pelaku usaha di sektor Pariwisata harus memperketat protocol kesehatan. Sebab, saat ini masyarakat masih memiliki ketakutan terhadap penyebaran virus corona. Upaya ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman pada wisatawan.