Pemenang lelang motor listrik Gesits bertandatangan Presiden Joko Widodo alias Jokowi akhirnya ditentukan. Adalah pengusaha muda Warren Haryputra Tanoesoedibjo, putera bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo, yang bersedia menaikkan tawarannya dari Rp 2,1 miliar menjadi Rp 2,55 miliar.
Dengan demikian Warren menyamai tawaran M. Nuh yang mengaku sebagai pengusaha asal Jambi yang menyatakan mundur. Menurut Ketua MPR Bambang Soesatyo ada beberapa pengusaha lainnya yang bersedia menyamai tawaran M. Nuh tersebut.
Dia mengatakan bahwa panitia lelang telah menghubungi beberapa nama, “namun kita tetap konsisten mengutamakan peserta lelang di bawahnya saat acara lelang kemarin (Kamis 21 Mei 2020),” kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini saat konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Jumat (22/5).
Acara lelang motor listrik tersebut digelar bersamaan dengan konser amal virtual bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" pada Minggu (17/5). Ada beberapa nama yang menawar dengan harga fantastis di antaranya M. Nuh asal Jambi Rp 2,55 miliar yang telah mengundurkan diri.
(Baca: Motor Listrik Jokowi Dilelang Ulang, Pemenang Diumumkan Hari ini)
Kemudian ada pengusaha Manado Gabriele Mowengkang Rp 2,5 miliar, politisi PDIP Maruarar Sirait Rp 2,4 miliar, Warren Tanoesoedibjo Rp 2,1 miliar, dan Ishak asal Bogor Rp 1,8 miliar.
Bamsoet mengatakan bahwa peminat motor listrik Gesits milik Presiden Jokowi tersebut sangat tinggi karena ingin memiliki sebuah motor bertandatangan presiden yang akan menjadi kenangan dan koleksi pribadi seumur hidupnya.
Selain itu, dia mengakui bahwa pihaknya terkena prank yang dilakukan M. Nuh, yang mengaku sebagai pengusaha tambang asal Jambi. M. Nuh pun saat ini telah diamankan Polda Jambi. Namun Bamsoet meminta dia dibebaskan karena dinilai tidak merugikan siapapun.
Selain prank M. Nuh, ada juga hoaks terhadap acara konser virtual tersebut yang dilakukan “emak-emas” dan telah ditangkap Polda Kalimantan Tengah.
(Baca: Bukan Mobil Listrik, Pemerintah Akan Fokus Riset Motor Listrik)
“Kami telah memohon kepada Polda Jambi dan Polda Kalteng untuk dilepas. Kenapa? Karena kami sendiri merasa tidak ada masalah, tidak ada yang dirugikan,” kata Bamsoet.
Bahkan menurutnya, tanpa prank dari M. Nuh, tidak mungkin harga motor listrik milik Presiden Jokowi itu harganya bisa mencapai Rp 2,5 miliar lebih.