Ilmuwan Tiongkok Zhong Nanshan memprediksi vaksin untuk keperluan darurat melawan virus corona Covid-19 bisa ditemukan dan digunakan beberapa bulan lagi. Meski demikian imunisasi secara massal baru bisa dilakukan dalam satu atau dua tahun mendatang.
Zhong merupakan salah satu ahli yang paling awal mendeteksi munculnya corona di Kota Wuhan, Hubei. Dia juga berpengalaman dalam menangani wabah SARS yang terjadi tahun 2002 silam.
“Vaksin baru dapat digunakan secara darurat pada awal musim gugur ini atau akhir tahun. " kata Zhong dikutip dari South China Morning Post, Selasa (9/6).
(Baca: Trump Klaim AS Telah Produksi 2 Juta Dosis Vaksin Corona Siap Edar)
Zhong mengatakan tanpa vaksin, kekebalan kawanan (herd immunity) bisa tercapai namun harus melewati angka kematian yang tinggi. Dia menjelaskan untuk mencapai imunitas di suatu negara memerlukan rasio infeksi 60% hingga 70% di antara populasi penduduk. Hal ini menurutnya berisiko memunculkan jutaan korban. “Salah satu solusi adalah vaksinasi massal," kata Zhong.
Tiongkok saat ini sedang mengembangkan lima kandidat vaksin corona. Salah satunya Institut Produk Biologi Beijing yang telah menguji antibodi pada kera. Dari hasil percobaan, primata tersebut ternyata mampu menghasilkan kekebalan terhadap Covid-19.
“Semua hasil menunjukkan bahwa dosis rendah dan tinggi memberi perlindungan yang sangat efisien terhadap SARS-CoV-2,” demikian penjelasan para peneliti.
Sedangkan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Amerika Serikat Dr Anthony Fauci optimis salah satu vaksin yang aman akan ditemukan pada kuartal pertama 2021. Namun dia tidak menjelaskan siapa kandidat paling kuat untuk mengejar target tersebut.
"Pada awal 2021, kami berharap memiliki beberapa ratus juta dosis," kata Fauci dikutip dari CNN.
(Baca: Pemerintah Targetkan Peneliti Temukan Vaksin Covid-19 pada Akhir 2020)