Pemerintah menyampaikan bahwa bantuan ventilator dari Amerika Serikat (AS) akan tiba di RI awal Juli 2020. Peralatan ini sebelumnya langsung dipesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden AS Donald Trump guna menangani pasien virus corona Covid-19 di Tanah Air.
Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi mengatakan bantuan yang akan diberikan Negeri Paman Sam sebanyak 100 alat bantu pernapasan. “Kami terus berkomunikasi dengan AS dan menerima informasi pengiriman pertama ventilator akan tiba awal Juli 2020,” kata Retno dalam konferensi pers, Kamis (11/6).
(Baca: Telepon Donald Trump, Jokowi Minta AS Sumbangkan Ventilator)
Selain AS, Retno mengatakan bantuan alat kesehatan dari Tiongkok telah tiba pada 5 Juni lalu. Peralatan itu terdiri dari 150 ribu alat tes polymerase chain reaction (PCR), 1,3 juta masker bedah, 80 ribu masker medis, 50 ventilator portabel dan lainnya.
Tak hanya itu, Indonesia juga menerima bantuan lain dalam penanganan corona dari Jepang, Asia Productivity Organization, UN Women, serta UNDP. Meski demikian, Retno tak menjelaskan apa saja yang diberikan oleh pihak lain ini.
Trump April lalu menyampaikan dirinya ditelepon Jokowi guna meminta bantuan ventilator. Permintaan tersebut langsung disampaikan dalam cuitan di akun twitter @realDonaldTrump.
"Saya baru saja berbicara dengan seorang teman, Presiden Indonesia Joko Widodo. Ia meminta ventilator dan tentu akan kami berikan. Kerja sama hebat antara kami," cuitnya pada Jumat (24/4).
Selain bantuan asing, RI sendiri juga berusaha untuk memproduksi ventilator lokal. Mei lalu, PT Pindad telah menguji alat medis ini di beberapa rumah sakit milik TNI Angkatan Darat.
Selain Pindad, beberapa pihak lain yang mengembangkan ventilator adalah Universitas Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta PT Darma Precission Tools.
(Baca: Sudah Disetujui Kemenkes, Ventilator Pindad Masuk Tahap Uji Klinis)