SKK Migas Tagih Chevron Lanjutkan Pengeboran Blok Rokan Tahun Ini

Medco Energi
Ilustrasi. SKK Migas menyebut penerapan kerja dari rumah atau work from home membuat pembahasan kesepakatan pengeboran sumur di Blok Rokan oleh Chevron terhambat.
Editor: Agustiyanti
15/6/2020, 16.09 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mengupayakan agar Chevron Pacific Indonesia tetap melanjutkan komitmen pengeboran Blok Rokan pada tahun ini. Hal ini sebagai upaya menahan laju penurunan produksi saat alih kelola ke Pertamina pada tahun depan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya agar proses transisi alih kelola antara Chevron dengan Pertamina dapat berjalan lancar. Pernyataan tersebut ia lontarkan usai menghadiri rapat bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Jadi kami ingin menekan saat beralih ke Pertamina produksi masih bisa dipertahankan," ujar Dwi di Gedung Kemenko Marves, Senin (15/6).

(Baca: Pembentukan Lima Subholding Pertamina Menuai Pro dan Kontra)

Dwi juga akan meminta kejelasan dari Pertamina mengenai perubahan strukturisasi dalam subholding hulu terkait sistem kontrak baru. Apalagi, SKK Migas sebagai wakil perpanjangan tangan pemerintah dalam melakukan perjanjian kontrak wilayah kerja dengan operator.

"Sejauh mana kewenangan terhadap masing-masing operator di WK, itu yang kami review, karena kan kontraknya pemerintah dengan perusahaan yang operasikan WK itu," ujarnya. 

Lebih lanjut, Dwi pun berharap dengan adanya subholding hulu Pertamina, birokrasi yang dibangun lebih simpel. Dengan demikian, kewenangan masing-masing pengelola per regional dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi dapat dilakukan secara sederhana.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan