Menag: 1.400 Pesantren di Jawa Timur Tak Tutup Saat Pandemi Corona

ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Aktivitas pesantren di Kota Tangerang, Banten, Rabu (17/6/2020). Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan ada 1.400 pesantren di Jawa Timur tidak tutup saat pandemi corona melanda.
19/6/2020, 12.24 WIB

Pandemi virus corona ternyata tidak membuat semua institusi pendidikan tutup untuk sementara. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan ada 1.400 pondok pesantren di Jawa Timur tak menghentikan kegiatan belajar mengajar saat Covid-19 melanda.

Fachrul mengatakan meski kegiatan belajar berjalan, namun pesantren tersebut tidak menjadi kantong penularan corona. Kementerian Agama juga akan turun tangan memastikan santri dan pengurus tetap sehat.

“Mudah-mudahan betul tidak ada klaster, nanti kami akan cek lagi,” kata dia dalam konferensi pers di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (18/6) malam.

(Baca: Jumlah Kasusnya Melonjak, Jatim Jadi Zona Merah Virus Corona)

Fachrul mengatakan selama pandemi, dirinya membagi pesantren menjadi tiga jenis. Pertama adalah pesantren yang beroperasi seperti biasa, kedua pesantren yang tutup sementara menunggu kondisi aman, serta ketiga adalah pesantren yang tengah bersiap membuka kembali aktivitas.

Dari tiga kategori itu, pesantren yang memilih beraktivitas normal paling banyak. “Cukup banyak. Kami sedang rumuskan apa yang bisa dilakukan." kata dia.

Dia mengatakan saat ini menyiapkan skema pembukaan pesantren seiring terbitnya izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kembali membuka sekolah di zona hijau. Seluruh protokol kesehatan juga wajib diterapkan oleh pimpinan pondok pesantren.

Tak hanya itu, seluruh pondok pesantren pun wajib bebas Covid-19 dengan pengawasan ketat gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dan dinas kesehatan daerah setempat. Beberapa protokolnya antara lain mengenakan masker dan menjaga jarak.

“Berangkat sudah ada sertifikat kesehatan begitu sampai atau masuk di pesantren dicek kesehatan," kata Fachrul.

Adapun hingga saat ini Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu episentrum penyebaran virus corona. Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga Kamis (18/6) sebaran kasus corona di Jatim sebanyak 8.917 orang atau kedua terbanyak setelah DKI Jakarta.

(Baca: Panduan Bersekolah di Era Normal Baru)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto