Perpanjang PSBB Transisi, Anies Perketat Pengawasan Pasar dan KRL

ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Ilustrasi, sejumlah penumpang beraktivitas di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (11/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memperketat pengawasan operasional kereta rel listrik atau KRL dan pasar selama masa PSBB transisi.
1/7/2020, 20.17 WIB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga dua minggu ke depan. Pemprov Jakarta bakal memperketat operasional pasar tradisional dan kereta rel listrik yang berisiko tinggi menjadi tempat penularan Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Basawedan mengatakan pihaknya bakal menerjunkan aparat dari unsur TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memastikan penerapan protokol kesehatan. Selain itu, Pemprov Jakarta juga ingin memastikan tak ada kerumunan selama masa transisi.

Jika nantinya ada pelanggaran, pihak aparat keamanan akan segera menindak tegas. "Pasar tradisional dan KRL masih menjadi pekerjaan rumah untuk dituntaskan, jadi ada pengendalian di dua tempat tadi," kata Anies saat menggelar konferensi pers di Balaikota, Jakarta, Rabu (1/6).

Lebih lanjut Anies mengatakan jam operasional pasar bakal dikembalikan normal untuk mengurangi kerumunan pengunjung. Pihaknya juga meniadakan sistem ganjil-genap pada kios-kios yang berjualan.

Menurut Anies, sistem ganjil-genap justru berisiko meningkatkan kerumunan karena kios yang buka hanya sedikit. Kendati demikian, orang yang berada di pasar tradisional tetap dibatasi maksimal 50% dari kapasitas pasar.

"Jumlah pasar yang dikelola Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya ada sebanyak 153 pasar dan ada juga 150 pasar yang sifatnya berbasis komunitas. Totalnya ada 300 lebih pasar dan semuanya akan diawasi dengan ketat," kata dia.

(Baca: Anies Belum Izinkan Sekolah Buka Saat Perpanjangan PSBB Transisi )

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto