Jadi Tempat Penyebaran Virus Corona, 107 Pasar Ditutup

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.
Ilustrasi. Sebanyak 107 pasar di 16 provinsi ditutup lantaran menjadi tempat penyebaran virus corona.
Editor: Agustiyanti
2/7/2020, 21.46 WIB

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau IKAPPI menyebutkan terdapat 107 pasar di 16 provinsi  yang ditutup pada sepanjang Mei-Juni 2020. Ini lantaran pasar-pasar tersebut dianggap menjadi tempat penularan pandemi virus corona.

Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Muhammad Ainun Najib mengatakan, penutupan pasar dilakukan dalam jangka waktu yang berbeda, mulai dari tiga hari hingga sepekan. Sebagian besar penutupan pasar dilakukan tanpa sosialisasi sehingga dianggap merugikan pedagang.

"Rata-rata penutupan memang tidak melalui tahapan sebagaimana mestinya, karena melakukan penutupan begitu saja tanpa adanya pemberitahuan dan sosialisasi aktif kepada pedagang," kata Muhammad melalui siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Kamis (2/7).

Menurut dia, penutupan paksa pasar-pasar tersebut dilakukan tanpa penerapan protokol kesehatan terlebih dahulu seperti penyemportan desinfektan, peningkatan sosialisasi, dan edukasi kepada pedagang. Padahal, sebagian besar pedagang pasar tradisional dinilai masih belum mengetahui cara pencegahan penularan corona.

(Baca: Tinjau Penanganan Corona, Jokowi Gelar Kunjungan Kerja ke Jawa Tengah)

IKAPPI pun mendesak pemerintah untuk meningkatkan edukasi dan menerapkan protokol kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan penutupan pasar. "Langkah sosialisasi aktif itu penting dilakukan agar setiap kebijakan pemerintah daerah dapat dijalankan secara bersama-sama," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan upaya pengendalian penyebaran Covid-19 paling kompleks. Hal itu membuat pasar tradisional menjadi salah satu tempat paling berisiko menularkan virus.

"Kadang, satu kasus ramai dalam satu hari, kita harus lihat keseluruhan dan secara umum terkendali. Tapi memang benar, pasar itu paling kompleks pengendaliannya," kata Anies di Jakarta, Senin (22/6). 

Meskipun begitu, Anies mengklaim, penyebaran virus di 153 pasar tradisional yang berada di Jakarta masih terkendali dengan baik. Hingga saat ini, penyebaran virus di ibu kota terus menunjukkan tren positif.

(Baca: Perpanjang PSBB Transisi, Anies Perketat Pengawasan Pasar dan KRL)

Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah dengan tingkat penyebaran virus di pasar tradisional yang sangat tinggi. Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebelumnya mencatat sebanyak 137 pedagang dari 18 pasar di ibu kota terpapar Covid-19 hingga Kamis (18/6).  

Pasar Induk Kramat Jati menjadi salah satu episentrum penyebaran virus dengan jumlah pedagang yang terinfeksi sebanyak 49 orang. Hasil ini diketahui setelah melakukan pemeriksaan melalui tes polymerase chain reaction kepada 1.198 pedagang di 18 pasar.

Tes PCR saat ini dinilai paling efektif. Jika hasil terbukti positif Covid-19 dengan kondisi kesehatan yang buruk, petugas langsung membawa ke rumah sakit rujukan. Sementara bagi orang dengan kondisi kesehatan yang cukup baik diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah. 

Kasus baru virus corona di Indonesia per 2 Juli kembali mencatatkan rekor mencapai  1.624 orang. Total Kasus mencapai 59.394 dengan 26.667 pasien dinyatakan sembuh dan 2.987 orang meninggal dunia. Perkembangan kasus virus corona di Indonesia dapat dilihat dalam databoks di bawah ini.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto