Kasus Corona Bertambah 1.607 Orang, Tertinggi di Jatim dan Jakarta

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nz
Ilustrasi, petugas medis dari Dokkes Polres Metro Bandara Soetta dan Artha Graha Peduli mengambil sampel darah calon penumpang pesawat saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (25/6/2020).
Penulis: Rizky Alika
5/7/2020, 15.54 WIB

Jumlah pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia bertambah 1.607 orang pada hari ini (5/7). Secara total, kasus positif virus corona mencapai 63.749 orang.

Angka itu didapatkan dari tambahan 21.054 uji spesimen pada hari ini, baik melalui metode polymerase chain reaction (PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM). Secara kumulatif, laboratorium yang ada di Tanah Air telah memeriksa 915.482 sampel corona.

Penambahan kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur (Jatim) 552 dan Jakarta 257 orang. Lalu, disusul oleh Jawa Tengah (Jateng) 208, Sulawesi Selatan 136, dan Jawa Barat (Jabar) 106 kasus.

“Sebagian dari kasus positif ini tidak menunjukkan gejala yang mengindikasikan untuk dirawat di rumah sakit,” kata Juru bicara nasional penanganan corona Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu (5/7). “Ada 18 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10.”

(Baca: Positif Corona RI Bertambah 1.447 Orang, Jatim Masih yang Terbanyak)

Selain itu, ada tujuh provinsi yang mencatatkan tidak adanya penambahan kasus. Provinsi ini di antaranya Aceh, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.

Jumlah pasien yang sembuh bertambah 886 menjadi 29.105 orang pada hari ini. Persentase yang sembuh mencapai 45,42% dari total kasus. Besarannya lebih rendah dibanding rata-rata global yang mencapai 56,71%.

Namun, “kalau dilihat secara keseluruhan ada 11 provinsi yang memiliki angka kesembuhan di atas 75%,” kata Yurianto. (Baca: Positif Corona RI Bertambah 1.447 Orang, Jatim Masih yang Terbanyak)

Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 meningkat 82, sehingga totalnya mencapai 3.171 orang. “Persentasenya 5%, melebihi rerata dunia 4,72%,” ujar Yurianto.

Pemerintah juga memantau 39.928 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.767 pasien dalam pengawasan (PDP). (Baca: Kembali Pecahkan Rekor, Positif Corona RI Melonjak 1.624 Kasus)

Kapasitas Tes Corona di Indonesia Masih Rendah

Seiring dengan bertambahnya kasus positif corona, organisasi kesehatan dunia (WHO) menyoroti kapasitas tes di Indonesia. Mereka menilai, hanya Provinsi DKI Jakarta di Pulau Jawa yang memiliki pengujian Covid-19 di atas standar minimum satu per 1.000 orang.

Hal itu disampaikan WHO dalam laporan situasi Covid-19 di Indonesia yang dipublikasikan pada Rabu (1/7) lalu. “Persentase sampel positif hanya dapat ditafsirkan dengan pengawasan dan pengujian kasus yang dicurigai sesuai urutan satu per 1.000 penduduk per minggu,” sebagaimana dikutip dari laporan itu.

(Baca: WHO: Hanya Jakarta yang Penuhi Standar Minimum Tes Corona di Jawa)

Sebagai perbandingan, lima provinsi lain di Jawa hanya memiliki rasio tes di bawah 0,5 per 1.000 penduduk tiap pekannya. Di Jawa Timur misalnya, positivity rate berkisar 25% hingga 35% selama Juni. Namun angka ini didapatkan dari jumlah tes yang rendah.

Sedangkan di Jakarta, jumlah uji spesimen mencapai 21.406 per 1 juta penduduk pada akhir Juni lalu (29/6). Angka ini jauh di atas Jatim yang hanya menggelar uji 1.428 sampel per 1 juta populasi.

Secara umum, WHO menyampaikan bahwa risiko penularan corona di Indonesia tinggi karena pergerakan masyarakat antar-kabupaten dan provinsi tergolong masif. Selain itu, penambahan kasus Covid-19 menembus angka di atas 1.000 orang per hari sejak 9 Juni.

(Baca: Sosiolog Sebut Jakarta Berpotensi Besar Hadapi Gelombang Kedua Corona)

Reporter: Rizky Alika