PT Perusahaan Gas Negara Tbk memangkas target pembangunan jaringan gas bumi atau jargas untuk rumah tangga pada tahun ini dari target semula sebanyak 316 ribu menjadi 127.864 rumah tangga. Sejak 2009 hingga akhir 2019, realisasi pembangunan jargas PGN telah menjangkau 537.936 rumah tangga.
"Pada 202o, akan ada 127,864 jargas rumah yangga dari rencananya 316,000 karena memang ada pengalihan anggaran dari jargas ke penaggulangan pandemi," Direktur Utama PGN Suko Hartono dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (6/7).
Adapun hingga 26 Juni, pihaknya telah menuntaskan sebanyak 39 persen sambungan dari target tersebut. Realisasi ini lebih tinggi dari perkiraan perusahaan yang hanya mencapai 23% target pada semester I 2020.
(Baca: Era Gas Industri Satu Harga US$ 6, 11 Perjanjian Jual Beli Diteken)
PGN pada tahun ini menargetkan pembangunan jargas di 23 kabupaten/kota. Periciannya, yakni Jargas Aceh, Langsa, dan Deli Serdang dibangun untuk 16.709 saluran rumah tangga. Jargas Pelambeng, Ogan Ilir untuk 13.358 rumah tangga. Ketiga, Jargas Ogan Komering Ulu Muara Enim sebanyak 13,044 rumah tangga.
Jargas Musiwaras, Musi Banyuasin sebanyak 12.189 rumah tangga. Jargas Dumai, Pekanbaru 9.981 rumah tangga. Lalu Jargas Serang, Bandar Lampung sebanyak 13.144 rumah tangga. Jargas Semarang, Blora sebanyak 10.725 rumah tangga.
(Baca: Pasokan Gas Rumah Tangga di Semarang Aman Pascainsiden CPP Gundih)
Kemudian Jargas Kutai Kartanegara, Samarinda sebanyak 9.003 rumah tangga. Jargas Balikpapan, Penajam Paser Utara, Tarakan sebanyak 16.809 SR. Terakhir, Jargas Jambi, Muoro Jambi, Sarolangun sebanyak 12.932 rumah tangga.
"Manfaatnya apa? Sampai 2024, penurunan impor LPG kami hitung US$ 17,2 juta per tahun, penghematan belanja masyarakat dari selisih beli LPG dan jargas kurang lebih 0,3 triliun per tahun, penghematan subsidi LPG 3,3 triliun per tahun," katanya.