Jokowi Tunjuk Prabowo Pimpin Proyek Lumbung Pangan Nasional di Kalteng

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia.
9/7/2020, 19.31 WIB

Pemerintah tengah mengembangkan lumbung pangan nasional (food estate) di Provinsi Kalimantan Tengah sebagai cadangan bahan pokok. Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memimpin proyek tersebut.

Prabowo akan didukung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Jokowi juga berharap Gubernur dan Bupati turut mendukung proyek lumbung pangan tersebut.

"Leading sektornya karena ini strategis pangan, kami berikan pada Menteri Pertahanan," kata Jokowi dalam siaran video Sekretariat Presiden di Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7).

(Baca: Didampingi Prabowo, Jokowi Tinjau Lokasi Lumbung Pangan di Kalimantan)

Nantinya, pemerintah  akan membentuk sebuah badan yang mengelola lumbung pangan tersebut. Lembaga ini akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencari pola investasi, atau skema lainnya.

Dengan keputusan ini, Jokowi berharap cadangan strategis pangan pemerintah dapat terjaga ke depan. "Semuanya diatur. Kalau ada sisa, ekspor ke negara lain," ujar dia.

Lumbung pangan ini mulai dibahas oleh Jokowi dan para Menteri sejak akhir Juni lalu. Awalnya Menteri Basuki menyampaikan proyek akan melibatkan Prabowo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

 "Menhan juga termasuk untuk bisa ikut karena menurut beliau, ini adalah program ketahanan non-militer," kata Basuki beberapa waktu lalu.

Rencananya, ada 20.704 hektare lahan di Kapuas yang akan menjadi lumbung pangan nasional. Dari jumlah tersebut, lahan fungsional mencapai 5.840 hektare.

Secara keseluruhan ada 165 ribu hektare lahan potensial di Kalteng yang bisa diperuntukkan bagi pengembangan kawasan lumbung pangan nasional. Saat ini sudah ada 85.500 hektare lahan yang sudah berproduksi tiap tahunnya.

Pengembangan kawasan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah akan dilakukan oleh basis korporasi petani. Sedangkan pekerjaannya akan dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Para petani yang menggarap lahan dan peternakan itu selanjutnya akan terkonsolidasi dalam kelompok. Mereka akan terlebih dahulu difasilitasi, baik sarana maupun prasarana serta pendukung lainnya oleh pemerintah.

(Baca: Demi Ibu Kota Baru, Pemerintah Siapkan Food Estate di Kalteng)

Reporter: Rizky Alika