Istana Sebut Penanganan Covid-19 Indonesia Sudah di Jalur yang Benar

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pramono Anung mengatakan, upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah sudah berada di jalur yang benar.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
21/7/2020, 16.42 WIB

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengklaim upaya pengendalian virus corona atau Covid-19 yang telah dilakukan pemerintah Indonesia sudah tepat. Bahkan, jauh lebih baik dibandingkan sejumlah negara lain.

“Dibanding negara-negara lain, penanganan Covid-19 Indonesia sebenarnya sudah on the right track,” kata Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7).

Menurutnya, penanganan virus corona yang sudah baik tersebut ditunjukkan dengan angka kematian yang turun dari waktu ke waktu. Padahal, angka kematian akibat Covid-19 dalam beberapa hari terakhir mencatatkan kenaikan.

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dan dilaporkan pemerintah pada Minggu (19/7) tercatat mencapai 127 orang. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak kasus virus corona mewabah pada awal Maret 2020.

Faktor kedua yang dianggap Pramono menunjukkan upaya penanganan virus corona oleh pemerintah sudah baik adalah, peningkatan angka kesembuhan pasien Covid-19.

Angka pasien positif Covid-19 yang tercatat sembuh memang terus mengalami peningkatan. Bahkan, angka kesembuhan pasien corona mencapai rekor pada Jumat (17/7) lalu, yakni 1.489 orang.

Faktor lain yang dinilai menunjukkan bahwa upaya penanganan corona oleh pemerintah sudah baik adalah, vaksin buatan PT Bio Farma yang bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd, akan memasuki tahap uji klinis fase tiga. Rencananya, vaksin corona tersebut bisa mulai diproduksi pada Januari 2021.

 Menurut Pramono, pemerintah akan memproduksi secara masif vaksin corona ini jika sudah menyelesaikan seluruh tahapan uji klinis.

"Vaksin ini akan kita distribusikan ke seluruh provinsi, termasuk prioritas delapan provinsi yang utama," ujar Pramono.

Rencananya, pengujian dilakukan di Pusat Uji Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.

Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona Kusnandi Rusmil mengatakan, vaksin akan diuji klinis kepada 1.620 sampel manusia pada fase ketiga. Relawan yang akan berpartisipasi berusia mulai dari 18 hingga 59 tahun.

"Kriteria yang ikut penelitian ini harus sehat. Jadi orang ini pasti diperiksa dulu dengan teliti. Periksa darah, jantung, paru-paru," kata Kusnandi.

Selama proses uji klinis fase ketiga, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bakal melakukan pendampingan. Harapannya, BPOM lebih cepat memberikan izin edar untuk kandidat vaksin Covid-19 ini.

Penulis/Reporter: Dimas Jarot Bayu

Reporter: Dimas Jarot Bayu