Nadiem Akan Buka Sekolah di Luar Zona Hijau untuk Belajar Tatap Muka

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar secara tatap muka menggunakan meja bersekat plastik, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Pasar Pandan Airmati (PPA), Aceh. Pemerintah akan kembali memperbolehkan kegiatan sekolah tatap muka di luar zona hijau dengan syarat.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
27/7/2020, 15.25 WIB

Pemerintah berencana mengizinkan sekolah di luar zona hijau Covid-19 untuk  kembali belajar secara tatap muka. Hal ini akan disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

"Akan diumumkan daerah-daerah selain zona hijau yang akan diberikan keesempatan kegiatan belajar tatap muka secara terbatas," kata Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (27/7).

Menurutnya, Mendikbud akan mengumumkan kebijakan tersebut dalam waktu dekat. Donny juga menyatakan, Mendikbud telah melakukan sejumlah persiapan sebelum memberlakukan kebijakan tersebut. 

Sebagaimana diketahui, Kemendikbud telah mengizinkan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka bagi sekolah yang berada di zona hijau atau wilayah memiliki tingkat risiko rendah atau terbebas dari kasus Covid-19. 

Meski demikian, dalam penerapannya, ada tujuh syarat minimal alias daftar periksa bagi sekolah sebelum melaksanakan metode pembelajaran tersebut.

Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, syarat pertama, sekolah harus menyediakan sarana sanitasi yang meliputi hand sanitizer atau tempat cuci tangan, dan disinfektan. Kedua, sekolah harus menyediakan akses layanan kesehatan.

Ketiga, pihak sekolah siap menerapkan area wajib masker. Keempat, sekolah wajib memiliki thermo gun alias alat pengukur suhu tubuh.

Kelima, memetakan warga sekolah yang tidak boleh berkegiatan di lingkungan tersebut, antara lain mereka yang memiliki penyakit medis penyerta atau komorbid, tidak mempunyai akses transportasi yang mewajibkan jaga jarak.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika