Jokowi Peringatkan Pandemi Corona Memicu Gejolak Geopolitik Dunia

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.
Presiden Joko Widodo menyebut, pandemi corona dapat menjadi sarana pemerintah untuk membentuk cara-cara kerja baru.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
28/7/2020, 13.52 WIB

Pandemi virus corona tak hanya berdampak ke masalah kesehatan dan ekonomi. Presiden Joko Widodo menyebut wabah ini juga turut mempengaruhi kondisi geopolitik global.

Ini, menurut Jokowi, terlihat dari memanasnya konflik Laut China Selatan. Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok pun juga kian memanas. "Hati-hati ini sudah berimbas ke geopolitik global," kata Jokowi ketika memberi sambutan Program Kegiatan Bersama Kejuangan Tahun Anggaran 2020 melalui video conference, Selasa (28/7).

Indonesia dinilai harus mampu memanfaatkan momentum dari pandemi corona ini. Pandemi corona dapat menjadi sarana pemerintah untuk membentuk cara-cara kerja baru.

Pemerintah, antara lain, harus mampu menyederhanakan birokrasi yang selama ini terlalu bertele-tele. Birokrasi harus berorientasi kepada hasil.  "Yang hasilnya bisa kita lihat dan bisa kita kalkulasi," kata Jokowi.

Dengan cara kerja baru ini, Jokowi berharap kerja pemerintah dapat lebih cepat. Ia kembali mengingatkan, bukan negara besar yang dapat menjadi pemenang dalam kompetisi global saat ini melainkan negara yang bergerak cepat.  "Yang sekarang dan yang akan datang, negara cepat yang akan mengalahkan negara yang lambat," kata Jokowi.

Indonesia juga diyakini mampu melewati masa sulit akibat pandemi corona sehingga ekonomi dapat kembali pulih pada tahun depan. Apalagi, ia juga memperkirakan vaksin corona sudah dapat diproduksi di Tanah Air mulai tahun depan.  "Serta bisa dilakukan vaksinasi massal kepada seluruh rakyat di negara kita," kata dia.

Berbagai pihak tengah berlomba-lomba untuk menemukan obat dan vaksin guna mengendalikan wabah Covid-19. Data terakhir pada Jumat (10/7) lalu, setidaknya ribuan obat dan vaksin dalam status uji klinis.

Reporter: Dimas Jarot Bayu