Libur Idul Adha Usai, 331 Ribu Kendaraan Kembali ke Jakarta

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Sejumlah kendaraan melintas di ruas jalan tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (19/7/2020). Jasa Marga mencatat saat arus balik Idu Adha, 331.
3/8/2020, 17.24 WIB

Lonjakan kendaraan yang memasuki DKI Jakarta lewat jalan tol bertambah secara signifikan usai libur Idul Adha. PT Jasa Marga (Persero)  mencatat sebanyak 331.216 kendaraan menuju Ibu Kota pada H+1 dan H+2 atau 1 hingga 2 Agustus 2020.

Jumlah tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) menuju Jakarta. Jasa Marga mencatat volume arus kendaraan tersebut berasal dari GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek Utama serta GT Kalihurip Utama (arah Timur). 

 “Total volume lalin yang menuju Jakarta ini naik 18,8% dibandingkan dengan lalin normal,” kata Corporate Communication dan Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru  dalam siaran persnya, Senin (3/8).

Heru menjelaskan, arus kendaraan dari arah GT Cikampek Utama 2 menuju Jakarta berjumlah 92.013 kendaraan atau naik 36,0 dibandingkan hari normal. Kemudian arus lalu lintas dari arah GT Kalihurip Utama 2 menuju DKI, meningkat 89.666 kendaraan atau 30,6% dari lalin normal.

 “Total kendaraan menuju Jakarta dari arah Timur adalah sebanyak 181.679 kendaraan, naik sebesar 33,3% dari lalin normal,” ujarnya.

Kenaikan juga terlihat dari jumlah kendaraan dari arah Jagorawi menuju Jakarta yakni 79.872 atau 20,7% dari lalu lintas normal. Sedangkan kendaraan yang masuk Ibu Kota dari arah Barat menurun 8,8% menjadi 69.665.

Operator tol tersebut sempat memberlakukan contraflow di Tol Jakarta-Cikampek mulai dari kilometer 69 sampai 47 sejak Minggu (2/8) pukul 18.38 WIB. Ini lantaran kendaraan yang melewati tol tersebut sempat membludak.

Pemberlakuan jalur khusus melawan arus ini bertujuan untuk mencairkan kepadatan di titik simpang susun Dawuan akibat pertemuan lalu lintas kendaraan dari Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Jakarta. Selain itu, pemberlakuan  ini juga dapat mengurangi kepadatan jelang titik-titik rest area di kilometer 62 dan 52.

Seorang pengendara mobil dari Bandung menuju Jakarta yang bernama Arif Prasetyo mengatakan dirinya menempuh perjalanan selama lebih dari 10 jam dari Bandung ke Jakarta. Padahal biasanya jarak kedua kota hanya ditempuh selama 2,5 jam hingga 3 jam dalam kondisi normal.

Warga Jakarta Timur ini menjelaskan, kemacetan sudah mulai dirasakan sejak keluar GT Pasteur di KM 126 tol Purbaleunyi hingga tol layang Jakarta-Cikampek pada H+2 Idul Adha 1441 H atau Minggu (02/08), kemarin.  

 “Saya berangkat pukul 16.00 WIB dari Bandung dan sampai Jakarta Timur jam 01.30 WIB. Macetnya luar biasa kemarin di tol,” katanya kepada Katadata.co.id.

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah