Pemerintah Mengaku Jumlah Tes Corona RI Jauh di Bawah Standar WHO

ADI MAULANA IBRAHIM|KATADATA
Tes Swab COVID-19 kepada penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5). Jumlah tes corona RI hingga 23 Agustus 2020 masih jauh dari standar WHO.
25/8/2020, 18.50 WIB

Pemerintah menyatakan jumlah tes virus corona yang dilakukan masih berada jauh di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO). RI hanya mampu menggelar tes sebanyak 35,6% dari ketentuan internasional.

WHO mensyaratkan tiap negara menggelar tes 1 per 1.000 orang tiap pekan. Dengan jumlah penduduk RI 267 juta, maka standar pengujian ideal mencapai 267.700 per minggu.

“Ini pencapaiannya masih jauh dari target yang diminta WHO dan jadi standar internasional,” kata Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/8).

 Wiku mengatakan pada 20 sampai 26 Juli, jumlah tes hanya mencapai 89.712 sampel. Kemudian pada 27 Juli sampai 2 Agustus menurun jadi 85.402 tes.

Sedangkan angka tertinggi yang didapatkan pemerintah adalah periode 17 sampai 23 Agustus yakni sebanyak 95.463 tes. Oleh sebab itu perbaikan akan dilakukan demi meningkatkan jumlah pengujian Covid-19.

“Sebanyak 320 laboratorium di bawah 12 lembaga semua berusaha meningkatkan jumlah tes,” kata Wiku.

Dia juga menyambut baik keputusan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat yang menyiapkan laboratorium rujukan tes polymerase chain reaction (PCR). “Karena rumah sakit TNI AD ada di berbagai daerah,” katanya.

Adapun pada hari ini jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 bertambah 21.275 sampel. Dari angka tersebut, kasus corona di RI melonjak 2.447 orang.