Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat 3.806 menjadi 214.746 orang pada Sabtu (12/9). DKI Jakarta dan Jawa Tengah menyumbang tambahan pasien terbanyak yakni 1.530 orang atau 41,8% terhadap jumlah kasus harian nasional.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta melaporkan 1.205 pasien baru Covid-19 diikuti Jateng dengan tambahan 386 kasus positif hari ini. Berikutnya ada Jawa Timur dengan 384 kasus positif, Jawa Barat dengan 291 pasien, dan 224 dari Riau.
Kenaikan 3.806 kasus baru hari ini didapatkan dari tambahan 38.571 uji spesimen hari ini. Secara total, pemerintah telah memeriksa 2.620.004 sampel dari 1.523.214 orang.
Kemenkes juga melaporkan adanya tambahan 2.241 pasien sembuh menjadi 152.458 orang. Namun angka kematian akibat Covid-19 di RI juga melonjak 106 menjadi 8.650 pasien.
Jawa Timur masih menjadi penyumbang tambahan kematian pasien Covid-19 tertinggi dengan 29 kasus. Di bawahnya ada Jakarta yang melaporkan adanya tambahan 18 pasien meninggal.
Dari data Kemenkes, jumlah suspect Covid-19 yang dilaporkan hari ini bertambah dibanding kemarin menjadi 95.539 orang. Wabah ini telah melanda 490 kabupaten dan kotamadya di Indonesia.
Lonjakan kasus di Ibu Kota langsung direspons Gubernur DKI Anies Baswedan dengan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai Senin (14/9). Kebijakan ini merupakan rem darurat yang ditetapkan untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
“Artinya kami terpaksa berlakukan PSBB seperti awal pandemi,” kata Anies, Rabu (9/9).
Lonjakan kasus corona di Jakarta sejalan dengan rendahnya rasio lacak dan isolasi (RLI) pasien Covid-19. Dari data KawalCovid-19, rasio pelacakan kasus hingga Rabu (9/9) hanya 1,9.
Ini berarti kurang dari dua kontak erat yang ditemukan dari setiap kasus Covid-19. Angka ini terus menurun dari di atas 4 pada pertengahan Juni 2020.
Koordinator Data KawalCOVID-19 Ronald Bessie mengatakan hal ini menjadi salah satu alasan kasus corona di Jakarta kembali meningkat. “Karena problem mendasarnya mereka bisa menularkan bahkan sebelum gejala muncul,” kata Bessie kepada Katadata.co.id, Kamis (10/9).
Sementara ity, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum berencana menerapkan PSBB, kendati kasus corona di wilayahnya tinggi.
Langkah tersebut baru akan diambil jika warga terus melonggarkan protokol kesehatan. “Makanya penegakan hukum kami lakukan serentak sejak 25 Agustus sampai akhir September,” kata Ganjar, Kamis (10/9) dilansir dari Antara.
Pihaknya juga berupaya mendorong, pelacakan kasus di kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan mengoptimalkan tes. Setiap kabupaten/kota diminta untuk melakukan tes sesuai target sebelumnya.