12 Daerah yang Jadi Prioritas Jokowi Karena Tingginya Kasus Covid-19

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kiri) meninjau layanan kependudukan di Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020). Kunjungan kerja kepresidenan di masa adaptasi kebiasaan baru itu untuk meninjau kesiapan pelayanan publik dan sektor pariwisata.
12/10/2020, 12.14 WIB

Presiden Joko Widodo memerintahkan para Menteri untuk memprioritaskan penanganan Covid-19 di 12 kabupaten/kota dalam dua minggu ke depan. Ini karena wilayah tersebut memiliki kasus aktif virus corona lebih dari 1.000 kasus.

Adapun, 12 kabupaten/kota tersebut ialah Kota Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Pekanbaru, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

"Dua minggu ke depan diprioritaskan 12 kabupaten/kota yang menyumbang 30 persen kasus aktif nasional," kata Jokowi dalam rapat penanganan Covid-19, Senin (12/10).

Jokowi juga memerintahkan bawahnnya memantau secara ketat di 8 provinsi prioritas. Selain itu dia mencatat adanya perbaikan pengendalian kasus corona di dua provinsi, yaitu Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Presiden mengatakan hal yang terpenting saat ini ialah menurunkan kasus positif serta menjaga kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menjalankan 3M atau mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, mantan Wali Kota Solo itu juga meminta perbaikan pada angka pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

Secara umum, Jokowi mengatakan hingga 11 Oktober, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 19,9%. Angka tersebut lebih rendah dari angka dunia yang mencapai 22,1%. Rerata kasus aktif tersebut juga mengalami penurunan dibandingkan dua minggu sebelumnya, yaitu 22,46 persen pada 27 September 2020.

Kemudian, ia mencatat rata-rata kasus sembuh per 11 Oktober mencapai 76,48 persen. Persentase tersebut juga berada di atas rata-rata angka kesembuhan dunia yang mencapai 75,03 persen.

Ia pun meminta, angka rata-rata kesembuhan tersebut terus diperbaiki dengan meningkatkan standar pengobatan baik di rumah sakit, di ruang intensive care unit (ICU), dan tempat isolasi.

Selain itu, Jokowi juga mencatat adanya penurunan rata-rata kematian akibat Covid-19, yaitu dari 3,77 persen pada dua minggu lalu menjadi 3,55 persen. Meski mengalami perbaikan, angka tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata kematian di dunia sebesar 2,88 persen. "Ini tugas besar. Bagaimana angka rata-rata kematian ini bisa ditekan terus," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta para menteri untuk memaparkanpeta jalan pemberian vaksin untuk pekan ini. Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan impor vaksin akan tiba pada bulan depan.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyinggung kemajuan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hingga 7 Oktober, ia mencatat realisasi anggaran untuk program bansos sudah mencapai 66 persen, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) 76 persen, dan tambahan subsidi energi 94 persen.

Sebelumnya Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan dana PEN yang telah disalurkan hingga akhir September sebanyak Rp 318,5 triliun atau 45,8% dari target Rp 695,2 triliun. Sedangkan program yang telah tersalurkan dalam jumlah besar ialah perlindungan sosial dan UMKM.

"Ini karena ada satu program baru diluncurkan pada Agustus, tapi sudah menyerap anggaran PEN cukup besar," ujar Budi pada Selasa (7/10).

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan