Selain Tiongkok, RI Cari Pasokan Vaksin Corona ke Inggris dan Swiss

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Petugas medis mencatat data warga saat proses simulasi ujicoba vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/10/2020). Pemeritah bakal mengajak Inggris dan Swiss dalam pengadaan vaksin virus corona.
12/10/2020, 13.33 WIB

Pemerintah terus mencari pasokan vaksin virus corona untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Salah satu caranya dengan menjalin kerja sama bilateral atau multilateral.

Setelah bekerja sama dengan Tiongkok, pemerintah menjalin kerja sama dengan Inggris dan Swiss dalam pengadaan vaksin virus corona. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pun bertolak ke kedua negara di Eropa tersebut untuk mendalami kerja sama pengadaan vaksin.

“Tujuan utama dari perjalanan ini antara lain mengamankan komitmen dari sumber lain untuk vaksin Covid-19,” kata Retno dilansir dari Antara  pada Senin (12/10).

Selain itu, Retno yang didampingi oleh Menteri BUMN dan tim Kementerian Kesehatan akan bertemu dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perwakilan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), dan Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) guna membahas inisiatif COVAX.

COVAX merupakan inisiatif dari WHO dalam rangka memberikan akses dan fasilitas vaksin virus corona secara global. Di dalamnya, GAVI bertugas mengoordinasi pengadaan vaksin, dan CEPI yang memantau riset dan pengembangan calon vaksin.

Lewat inisiatif COVAX, pembelian vaksin Covid-19, jika telah tersedia, akan dilaksanakan lewat satu pintu yaitu dari Divisi Pengadaan UNICEF di Kopenhagen, Denmark. UNICEF bakal mengoordinasi pembelian dan pengiriman vaksin Covid-19 ke lebih dari 140 negara, termasuk Indonesia, agar setiap negara punya akses yang setara dan terjangkau pada anti virus SARS-CoV-2.

Tujuan kunjungan pemerintah RI ke Inggris dan Swiss juga untuk mendorong penguatan kerja sama jangka menengah dan jangka panjang antara produsen vaksin dalam negeri PT Bio Farma dengan mitranya di luar negeri.

Di sisi lain, Juru Bicara Satgas Penangan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan vaksin merupakan salah satu bentuk intervensi medis untuk memperkuat imunitas masyarakat di tengah pandemi. Agar program itu berhasil, vaksinasi harus diikuti kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan.

"Tanpa kedisipilan masyarakat, upaya penutasan pandemi corona sangat sulit dilakukan," ujar Wiku dalam konferensi pers daring pada Kamis (8/10).

Pemerintah pun telah menetapkan protokol kesehatan dalam #Gerakan3M. Salah satunya menggunakan masker dengan benar, yaitu menutupi hidung dan mulut.

Selain itu, masyarakat harus disiplin menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Terakhir, rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.

"Perilaku disiplin protokol kesehatan dan konsisten menjalankannya merupakan investasi jangka panjang dalam menciptakan ketahanan kesehatan masyarakat," ujar dia. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan