Satgas Sebut Ada Tren Peningkatan Kasus Aktif Covid-19 di Luar Jakarta

ANTARA/Shutterstock/am
Ilustrasi, sampel darah yang terindikasi positif virus corona. Satgas Covid-19 menyebut ada 12 kabupate/kota dengan jumlah kasus aktif mencapai 1.000 kasus.
14/10/2020, 14.20 WIB

Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 menyebut ada 12 kabupaten/kota dengan kasus aktif lebih dari 1.000 kasus. Mayoritas tren peningkatan kasus aktif berada di luar DKI Jakarta

Ketua bidang data dan teknologi informasi satgas penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan kasus aktif lebih dari 1.000 biasanya berada di kota-kota besar. Namun, Kabupaten Bogor justru mencatatkan jumlah kasus aktif lebih dari 1.000 pada pekan ini.

Sisanya berada di Kota Ambon, Kota Jaya Pura, Kota Padang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Pekanbaru, dan lima kota di DKI Jakarta.  Adapun jumlah kasus aktif di Kota Ambon sebanyak 1.126 kasus, Jakarta Utara 1.194 kasus, Bogor 1.374 kasus, Kota Depok 1.6060 kasus, Kota Bekasi 1.688 kasus, dan Kota Jayapura 1.751 kasus.

Kemudian, Kota Padang 1.855 kasus, Kota Jakarta Pusat 2.009 kasus, Jakarta barat 2.248 kasus, Kota Pekanbaru 2.330 kasus, Jakarta Selatan 2.439 kasus, dan Jakarta Timur 2.600 kasus.

"Meskipun di DKI Jakarta turun, Pekanbaru turun, namun di kabupaten/kota lainnya meningkat. Ini warning bagi kita. Kalau mampu tekan kasus aktif, penambahan kasus kumulatif mingguan pasti turun," kata Dewi dalam acara "Covid-19 dalam Angka" yang disiarkan secara daring pada Rabu (14/10). 

Menurut Dewi, penambahan kasus yang cukup signifikan terjadi di Kota Jayapura. Jumlah kasus aktif di sana meningkat lebih dari 50%. 

Kota Padang juga mencatatkan kenaikkan kasus aktif dalam tiga pekan terakhir. "Ini trennya naik terus, ini yang harus dicermati, bagaimana menekan penularan di wilayah-wilayah tersebut," kata dia.

Selain 12 kabupaten/kota tersebut, Dewi juga menyoroti 16 kabupaten/kota lain yang memiliki jumlah kasus aktif di rentang 500-1.000 kasus. Seperti Kota Medan dengan 951 kasus aktif, Kabupaten Bekasi 863 kasus, Kota Kendari 774 kasus, Kota Samarinda 772 kasus, Kota Sorong 767 kasus, dan Kabupaten Tangerang 698 kasus.

Selain itu, ada Kota Balikpapan 695 kasus, Kota Makaksar 693 kasus, Kota Kartengara 666 kasus, Kota Surabaya 641 kasus, dan Kota Semarang 603 kasus.

Adapula, Kabupaten Mimika 578 kasus, Kota Banda Aceh 568 kasus, Kota Bogor 557 kasus, Kota Bandung 544 kasus, dan Kota Palembang 514 kasus.

"Ini hati-hati. Contohnya Medan dengan 951 kasus, jangan sampai kasusnya bertambah. Kalau bisa tekan kasusnya," kata Dewi.

 


Dewi pun meminta masyarakat bersama pemerintah daerah memperhatikan angka jumlah kasus aktif. Pasalnya, tingginya jumlah kasus aktif bakal berdampak pada peningkatan kasus baru Covid-19.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi #Gerakan3M untuk memutus penularan virus corona. Caranya dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mecuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

"Ini satu-satunya cara kita mencegah penularan dari orang positif Covid-19 ke orang lain," ujar dia.

Sedangkan pemeritah daerah diminta untuk fokus melaksanakan 3T. Salah satunya melaksanakan testing dengan menyiapkan fasilitas laboratorium yang baik. 

Selain itu, melaksanakan tracing agar bisa menemukan orang-orang yang kontak erat dengan penderita Covid-19. Terakhir, memastikan fasilitas kesehatan siap merawat atau treatment  pasien virus corona. 

Pemerintah daerah juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Khususnya untuk wilayah-wilayah yang saling berbatasan, seperti Jabodetabek dan Jawa Timur. Pemerintah daerah di wilayah-wilayah tersebut harus berpartisipasi mengurangi kasus aktif Covid-19.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan