Jakarta, 13 November 2020 - Ketersediaan air bersih dan sanitasi yang aman menjadi hal penting untuk upaya percepatan pencapaian target SDGs tahun 2030.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan pencapaian target tersebut mesti dilakukan dengan upaya bersama dan untuk kepentingan masyarakat secara lebih luas. Termasuk, kelompok rentan untuk mendapatkan akses yang setara kepada air minum bersih dan sanitasi aman.
"Target pencapaian akses untuk air minum dan sanitasi ini agar terjangkau bagi semua, maka harus dicapai bersama-sama," ujar Terawan dalam webinar Penghargaan STBM Award dan RAKORNAS STBM ke 4 bertajuk "Air Minum dan Sanitasi Aman Menuju SDGs 2030", Jumat (13/11).
Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa pun menyambut baik pernyataan Menteri Kesehatan itu. Menurutnya, pelibatan berbagai pihak termasuk TNI AD akan bisa memperkuat dan memudahkan dalam upaya pelayanan air bersih dan sanitasi aman.
Dia menjelaskan, pihaknya memiliki program pelayanan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Tak hanya SDM dari pihak TNI itu, infrastuktur sarana dan prasarana yang dimiliki TNI AD pun bisa digunakan.
Setiap tahun program TNI AD itu dilaksanakan tiga kali. Adapun jumlah personil yang terlibat ada 150 titik di Indonesia.
"Kalau program ini digandeng, misalnya dalam jambanisasi atau penyediaan air minum bersih maka akan menghemat cost," ujar dia.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes, Kirana Pritasari menekankan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang kini digalakkan pemerintah ini akan bisa meningkatkan kesadaran dan inisiatif di tengah masyarakat untuk penyediaan air minum dan sanitasi aman.
"Jika perilaku tidak sehat muncul, misal kalau susah di Jamban, kita cari yang gampang dengan ke kebun atau sungai. Nah, ini perilaku yang sulit diubah. Makanya, kita mendorong kesadaran utamanya dari kecil," kata dia.
Sehubungan pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan sanitasi, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Kementerian Kesehatan No. 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut STBM sebagai pendekatan dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku.
Saat ini, beberapa provinsi serta kabupaten dan kota telah berhasil dalam melaksanakan program STBM sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi daerah lain. Capaian daerah tersebut perlu diapresiasi dengan memberikan penghargaan “STBM Award” dengan harapan dapat memicu provinsi serta kabupaten/kota lain dalam upaya percepatan pencapaian target SDGs tahun 2030 point 6.
Dalam upaya itu, Kirana mengingatkan agar pemerintah daerah juga bisa turut aktif dalam mendukung upaya STBM. Sehingga, inisiasi masyarakat ini semakin kuat dengan dukungan pemerintah yang berperan sebagai penghubung berbagai kemitraan dan penyediaan sarana prasarana.
"Pemda yang paling dekat dengan masyarakat, untuk air minum dan sanitasi ini diwujudkan," pungkasnya.