Satgas Fasilitasi Tes Covid-19, Rizieq Shihab Pilih Tes Usap Mandiri

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Habib Rizieq Shihab (HRS) menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). HRS diduga menderita gejala Covid-19.
23/11/2020, 13.33 WIB

Kepolisian menyatakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab bakal menjalani tes usap Covid-19 secara mandiri. Pasalnya, Rizieq jatuh sakit setelah memimpin kerumunan massa di Petamburan, Tebet, dan Megamendung pekan lalu.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan pihaknya berusaha menemui Rizieq pada Sabtu (21/11) setelah mendapatkan informasi dia menderita gejala Covid-19. Namun, pimpinan FPI itu tidak bisa ditemui dengan alasan tengah beristirahat.

Pihaknya pun hanya menyampaikan imbauan agar dia mengikuti tes Covid-19. “Katanya mereka mau melaksanakan swab mandiri,” ujar Heru dilansir dari Antara pada Senin (23/11).

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo memang meminta massa yang berkerumun di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, Tebet dan Megamendung, pada kurun 10-14 November 2020, mengikuti tes Covid-19. Massa tersebut berkerumun karena kedatangan Rizieq dari Arab Saudi, dan perayaan Maulid Nabi serta pernikahan anaknya.

Sejauh ini. Kementerian Kesehatan telah menemukan 80 orang positif dari kerumunan massa tersebut.“Seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia untuk melakukan tes usap antigen yang telah disiapkan oleh pemerintah dan dinas kesehatan DKI Jakarta di sejumlah Puskesmas,” ujar Doni.

Doni mengatakan pemeriksaan usap antigen bagi masyarakat yang terlibat dalam kerumunan di sejumlah tempat itu gratis. Hal itu untuk mempercepat pelacakan kasus Covid-19 dari klaster di Petamburan, Tebet, dan Megamendung.

Selain itu, pemerintah bisa memberikan tindakan yang tepat berupa perawatan atau fasilitas isolasi mandiri. Sehingga masyarakat bisa segera mungkin sembuh dari Covid-19.

"Apabila sudah positif lewat swab PCR, harus melaksanakan langkah-langkah sedini mungkin, baik isolasi mandiri secara personal yang direkomendasi petugas puskesmas atau isolasi yang disiapkan pemerintah," ujar dia.

Berdasarkan pengalaman delapan bulan masa pandemi Covid-19, orang yang terkonfirmasi positif dengan gejala ringan memiliki potensi kesembuhan hingga 100%. Namun, potensi kesembuhan menurun jika warga baru diketahui menderita Covid-19 setelah mengalami gejala sedang atau bahkan berat.

”Ketika masuk fase gejala berat, kematian mencapai 5,5%. Ketika masuk fase kritis, angka kematian jadi sangat tinggi 67,4%," katanya.

Untuk mencegah penularan Covid-19, Satgas meminta masyarakat untuk terus patuh protokol 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak aman. Protokol tersebut telah terbukti dapat memutus mata rantai virus corona.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan