Kasus Covid-19 Terus Melonjak, IDI Minta Libur Panjang DItiadakan

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
Wisatawan berlibur pada liburan panjang Hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (30/10/2020). Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah meniadakan libur panjang akhir tahun untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.
30/11/2020, 17.29 WIB

Kementerian Kesehatan mencatat kasus baru Covid-19 pada Senin (30/11) mencapai 4.617. Sehingga, total orang yang terinfeksi virus corona di Tanah Air mencapai 538.883.

Dengan jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah meniadakan libur panjang akhir tahun. Menurut Ketua Umum IDI, dr. Daeng M. Faqih, tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih kurang baik. 

Hal itu tercermin dari libur bersama pada Agustus dan Oktober 2020 yang menyebabkan peningkatan jumlah pasien Covid-19. Hal itu terjadi karena libur bersama memicu masyarakat untuk berkerumun. 

"Untuk mencegah ke depannya agar tak terjadi lonjakan kasus yang besar, kami dari IDI memohon dengan sangat agar pemerintah mempertimbangkan meniadakan cuti bersama, karena hal itu dapat memicu kerumunan dan akhirnya terjadi lonjakan penularan di masyarakat," ujar Daeng dalam konferensi pers virtual pada Senin (30/11).  

Lebih lanjut, dia mengatakan, beban rumah sakit dan tenaga kesehatan akan semakin berat jika terjadi lonjakan kasus virus corona. Terlebih lagi, sudah lebih dari 180 dokter dan 114 perawat yang gugur karena tertular Covid-18. 

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan