Menristek Klaim Varian Baru Virus Covid-19 Belum Masuk ke Indonesia

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.
Penulis: Doddy Rosadi - Tim Riset dan Publikasi
24/12/2020, 20.03 WIB

Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan pasca ditemukannya varian baru virus Covid-19 di Inggris. Varian baru ini mempunyai kemampuan menular lebih cepat dibandingkan virus sebelumnya.

Meski tingkat penularan varian baru virus Covid-19 ini lebih cepat namun belum ada bukti bahwa virus ini lebih ganas. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, varian baru virus Covid-19 ini sudah menyebar di luar Inggris yaitu Australia dan Singapura.

“Varian baru virus ini lebih cepat menular atau R>1, jadi satu orang yang membawa virus itu bisa menularkan ke lebih dari satu orang. Jadi yang membuat virus ini berbahaya adalah karena lebih mudah dan cepat dalam penyebaran. Kita semua harus waspada karena varian baru ini dilaporkan sudah sampai di Singapura yang jaraknya sangat dekat dengan kita,” ujar Bambang dalam diskusi virtual yang digelar di Graha BNPB, Kamis (24/12/2020).

Bambang menambahkan, hingga kini belum ada bukti bahwa varian baru virus Covid-19 belum masuk ke Indonesia. Karena tidak ada genomic surveillance serupa di Indonesia. Australia, kata Bambang, sudah mengumumkan ada dua kasus terkait varian baru virus ini dan Singapura sudah mengonfirmasi kasus pertama varian baru virus Covid-19.

“Jika varian baru virus ini menyebar di Indonesia maka hal ini bisa semakin memperburuk kondisi. Apalagi saat ini dikabarkan sudah banyak rumah sakit yang melebihi kapasitas,” ucap Bambang.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, varian baru virus Covid-19 ini bukan hal yang harus ditakuti. Karena, kata Wiku, virus tidak akan bisa masuk ke tubuh apabila menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

“Masyarakat harus terus waspada, karena pandemi masih belum usai dan kita tidak tahu sampai kapan. Karena itu, cara yang paling efektif adalah dengan menjalankan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan. Itu masih jadi hal yang paling murah dan efektif dalam menghadapi virus Covid-19,” ungkapnya.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Subandrio menambahkan, virus Covid-19 mudah melakukan mutasi seperti virus lainnya. Namun, setiap mutasi selalu terjadi proses seleksi. Apabila hasil mutasi virus tersebut jadi lebih buruk maka akan mati. Namun, kalau hasil mutasi itu cocok dengan lingkungan sekitar maka mutasi virus itu bisa bertahan.

“Kita harus hati-hati dengan adanya varian baru virus ini dan tidak harus panik. Kehadiran varian baru virus ini harus diterjemahkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan deteksi, respon dan mencegah jangan sampai masuk ke Indonesia,” ucap Amin Subandrio.

Varian baru virus penyebab Covid-19 ini dapat teridentifikasi berkat pengawasan tingkat tinggi yang dilakukan para ilmuwan. Varian baru dari virus yang menyebabkan Covid-19, pertama kali teridentifikasi di Kent. Diduga varian baru virus SARS-CoV-2 ini telah menyebar atau berasal dari luar Inggris. Para ilmuwan Inggris yang tergabung dalam Covid-19 Genomics Consortium (Cog-UK) telah melacak sejarah genetik dari lebih 150.000 sampel virus SARS-CoV-2.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut varian baru mungkin bisa menular hingga 70% lebih cepat dari yang sebelumnya. Kepala Petugas Medis Inggris, Prof. Chris Whitty, menyebut munculnya mutasi virus akan membuat kondisi pandemi semakin buruk.

Oleh karena itu, dia berharap vaksin dapat bekerja melawan varian virus yang baru.  Inggris sudah memberlakukan pengetatan aktivitas masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru. Hal itu mempengaruhi hampir 18 juta orang di seluruh Inggris, Skotlandia. dan Wales.

Di sisi lain, negara-negara Eropa termasuk Irlandia, Jerman, Prancis, Italia, Belanda dan Belgia mengumumkan penghentian penerbangan dan perjalanan dari Inggris. Italia telah memerintahkan penguncian nasional selama periode Natal dan Tahun Baru.

Negara itu akan berada di bawah pembatasan "zona merah" selama hari libur, dengan toko, restoran, dan bar ditutup, dan warganya hanya diizinkan bepergian karena alasan terbatas. Belanda dan Jerman telah memberlakukan karantina wilayah hingga Januari 2021. Selain itu, Jerman hanya mengizinkan satu rumah tangga menampung empat anggota keluarga dekat.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan