Badan SAR Nasional menduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta – Pontianak jatuh. Hal ini setelah mereka menerima informasi bahwa pesawat tersebut hilang kontak pada 14.55 WIB.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan ABasarnas Bambang Suryohadi mengatakan Basarnas telah mengerahkan kapal sea rider ke titik hilangnya pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
“Kapal sea telah diberangkatkan, setelah informasi tersebut kami ke lokasi diduga pesawat jatuh," kata Bambang dalam siaran televisi Kompas TV, Sabtu (9/1).
Saat ini petugas Basarnas telah berada di lokasi dan mulai mengumpulkan puing-puing yang diduga potongan pesawat tersebut. Bambang mengatakan malam ini seluruh personel akan mencari lokasi kemungkinan pesawat jatuh.
Jika posisi telah dipastikan, maka pencarian di dalam laut akan dimulai pada Minggu (10/1) pagi. Dia juga menjelaskan bahwa perairan di sekitar hilangnya pesawat memiliki kedalaman 20 sampai 23 meter. “Hambatan yang dihadapi adalah visibility karena malam hari,” kata Bambang.
Di kesempatan berbeda, Menteri Perhubungan Budi Karya memaparkan kronologis perjalanan pesawat tersebut. Ia mengatakan pesawat awalnya tinggal landas pada 14.36 WIB dan diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki semenit kemudian.
Namun pada 14.40 WIB ATC Bandara Soekarno Hatta memantau bahwa pesawat tersebut tidak berbelok 075 derajat namun mengarah ke Barat Laut. Dalam hitungan detik, SJ 182 hilang dari radar.
“Manajer operasi Sriwijaya Air lalu langsung berkoordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan dan instansi terkait,” kata Budi dalam konferensi pers virtual.
Budi mengatakan terdapat 50 penumpang dan 12 kru dalam penerbangan tersebut. Dari 50 penumpang, 43 adalah orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 merupakan bayi. Adapun Sriwijaya Air telah menyediakan hotline informasi penumpang di nomor 021-80637817.
“Sementara, posko berada di Terminal D kedatangan, Bandara Sokarno-Hatta,” katanya.