Vaksin Sinovac Mulai Disuntikkan, Apa Kabar Vaksin Merah Putih?
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari Tiongkok hari ini telah disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo. Selain itu, pemerintah juga akan mendatangkan vaksin dari beberapa negara lain. Lalu, apa kabar Vaksin Merah Putih buatan anak negeri?
Vaksin Covid-19 Merah Putih saat ini masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan, vaksin buatan lokal itu baru akan selesai diuji klinis pada awal kuartal II 2022.
Perkiraan itu dengan menggunakan skema paling optimistis. "Selesai awal kuartal II 2022 dan approval diberikan untuk diproduksi," kata Budi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (13/1).
Menurutnya, ada tiga tahap pemrosesan vaksin. Pertama, penelitian dan pengembangan hingga menghasilkan bibit vaksin. Selanjutnnya, bibit vaksin akan melalui proses karakterisasi, yaitu pembersihan bibit. Kemudian, vaksin akan diuji klinis tahap 1, 2, dan 3.
Saat ini, Vaksin Merah Putih baru memasuki tahap pertama yaitu pengembangan dan penelitian serta pembentukan bibit vaksin oleh Lemabaga Biologi dan Molekuler Eijkman. Rencananya, vaksin akan dikirim ke PT Bio Farma (Persero) pada Juni mendatang. "Antara triwulan I dan II. Saya ambil yang paling optimistis triwulan I 2021," ujar dia.
Setelah itu, Bio Farma akan melakukan pembersihan bibit selama 3-6 bulan. Bila pembersihan bibit berlangsung selama 3 bulan, uji klinis diperkirakan mulai pada Juni 2021.
Adapun, uji klinis tahap 1, 2, dan 3 biasanya berlangsung selama setahun hingga dua tahun. "Tapi katakan uji klinis dipercepat masing-masing tiga bulan, sehingga perkiraan selesai uji klinis awal kuartal II 2022," kata Budi.
Oleh karena itu, Budi memperkirakan Vaksin Merah Putih baru digunakan saat kekebalan vaksin lainnya telah habis. Meski begitu, sejauh ini belum ada bukti ilmiah terkait rentang waktu kekebalan Vaksin Coronavac produksi Sinovac, vaksin pertama yang tiba di Indonesia.
Sementara itu, Indonesia telah memesan vaksin impor. Databoks berikut menggambarkan besarnya pesanan vaksin Covid-19 oleh pemerintah Indonesia dibanding negara lain:
Sebelumnya, Indonesia melalui PT Bio Farma (Persero) telah menerima 3 juta dosis Coronavac dalam bentuk jadi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,06 juta dosis telah didistribusikan ke berbagai daerah.
Selain itu, Bio Farma juga akan memproduksi bahan baku vaksin sebanyak 140 juta dosis bulk untuk menghasilkan 122,5 juta dosis vaksin jadi. Adapun, proses produksi bahan baku Coronavac mulai 14 Januari 2021. Setelah itu, distribusi vaksin tersebut akan dilakukan pada Februari-Desember 2021.