Satgas Penanganan Covid-19 mencatat orang yang terinfeksi virus corona di Tanah Air terus meningkat sejak tiga bulan lalu. Bahkan dalam sepekan terakhir, kenaikkannya mencapai 27,5% dari 62.677 menjadi 79.603.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan persentase tersebut merupakan yang tertinggi sejak pandemi. Sebab, kenaikkan kasus Covid-19 per pekan biasanya hanya mencapai 10-15%.
Dari segi jumlah, jumlah orang yang terinfeksi virus corona semakin bertambah banyak. Jika pada pekan lalu kenaikkan kasus Covid-19 per hari hanya berkisar 9.000-10.000 orang, pekan ini bisa mencapai 14.000 orang.
Di sisi lain, Wiku menyebut ada lima provinsi yang menyumbang kenaikkan kasus tersebut. Pada posisi pertama ditempati Jawa Barat dengan kenaikkan 4.929 dari 10.008 menjadi 15.017.
Disusul Jakarta dan Jawa Tengah dengan masing-masing mengalami peningkatan 4.364 dan 3.986. Lalu, Bali dengan kenaikkan 806 kasus dan Sulawesi Selatan dengan kenaikkan 792.
Adapun penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh verifikasi data yang terlambat. Oleh karena itu, dia berharap Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah bersinergi agar data Covid-19 pusat tidak berbeda dengan daerah.
Hal itu penting untuk memberikan kebijakan yang tepat dan efektif dalam penanganan Covid-19. "Saya minta ke depannya tidak ada tolerasi pada delay dan keterlambatan data karena itu sangat krusial dalam pengambilan keputusan," kata Wiku dalam konferensi pers virtual pada Selasa (19/1).
Selain itu, dia meminta masyarakat untuk tidak lelah menerapkan protokol 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Tiga langkah tersebut merupakan satu-satunya cara untuk mencegah tertular Covid-19.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan