Bupati Sleman Positif Covid-19 Setelah Sepekan Terima Vaksin

ANTARA
Bupati Sleman Sri Purnomo menerima vaksin virus corona pada Kamis (14/1). Sepekan kemudian, Sri dinyatakan positif Covid-19.
21/1/2021, 18.48 WIB

Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (20/1). Padahal, Sri telah mendapatkan suntikan pertama vaksin virus corona pada pekan lalu. 

Dia menuturkan bahwa awalnya dia menjalani tes rapid antigen yang ternyata hasilnya positif. Kemudian dia melanjutkan pemeriksaaan dengan tes usap PCR dan hasilnya menunjukkan positif Covid-19.

Dia pun melanjutkan pemeriksaan ke rumah sakit dengan melaksanakan rontgen thorax dan CT scan pada Kamis (21/1) sekitar pukul 13.00 WIB. Pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil thorax yang bagus.

"Saat ini saya kondisinya juga bagus, tanpa ada gejala apapun. Hanya pada Selasa (19/1) malam muncul gejala batuk-batuk dan suhu tubuh agak naik 37,6 derajat Celcius," kata Sri dilansir dari Antara pada Kamis (21/1).

Sri pun mengatakan bakal menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan. Meski begitu, penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Sleman tetap berjalan seperti biasa dan tugas-tugas pemerintahan dilaksanakan secara daring.

Di sisi lain, dia mengimbau pada seluruh masyarakat, khususnya warga Sleman, untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 secara disiplin, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta jaga jarak.

"Mudah-mudahan dengan disiplin dari kita semuanya, pandemi Covid-19 dapat segera selesai," katanya.

Padahal pada Kamis (14/1), Sri mendapatkan suntikan vaksin virus corona. Dia menajdi orang pertama yang menerima suntikan dosis vaksin virus corona di Puskesmas Ngemplak II, Kabupaten Sleman.

Setelah vaksinasi, dia pun menyebut  tidak merasakan efek samping apapun. "Saya tadi selesai divaksin dan menunggu sampai 30 menit setelah disuntik. Setelah disuntik saya tidak merasakan apa-apa, mudah mudahan nanti tidak ada efek seperti gatal, pusing dan lainnya," kata dia.

Saat itu, Sri menerima vaksin bersama 10 orang perwakilan masyarakat yaitu Bupati Sleman Sri Purnomo, Dandim 0732/Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana, Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto, Kepala Kejari Sleman Bambang Marsana, Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta, Kepala Kantor Kemenag Sleman Sa’ban Nuroni, anggota DPRD Sleman Ani Martanti, dan dokter sekaligus pegiat media sosial dr Tirta Mandira Hudhi.

Penerima Vaksin Tak Langsung Kebal Covid-19

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengingatkan bahwa vaksin bukan satu-satunya solusi untuk keluar dari pandemi. Pasalnya, orang yang menerima vaksin masih mungkin terinfeksi virus corona.

Oleh karena itu, lanjut dia, vaksinasi harus diikuti oleh kepatuhan terhadap 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis juga mengatakan bahwa orang yang telah disuntik vaksin tidak langsung terbebas dari Covid-19.

“Walau sudah dua kali disuntik, vaksin itu tidak ada yang 100% efektif, itu yang penting,” ujar Iris pada Konferensi Pers Emergency Use Authorization (EUA) Vaksin Covid-19, Senin (11/1).

Sebagai informasi, seseorang akan memperoleh dua dosis vaksin yang akan disuntikan dengan rentang dua pekan. Dua dosis itu diyakini akan membangun imunitas tubuh.

Namun, imunnitas seseorang tidak langsung terbentuk ketika divaksin. Iris menyebut perlu setidaknya 14 hari sejak suntikan kedua hingga tubuh memperoleh kekebalan terhadap Covid-19.

“Jangan sampai orang berpikir aman lalu tidak melakukan 3M setelah vaksin pertama. Sebelum vaksin kedua, dia sudah tertular," ujar Iris.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan