Vaksinasi Covid-19 Bisa Berulang jika Virus Terus Bermutasi

ANTARA FOTO/Ardiansyah/aww.
Petugas vaksinator menunjukkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac di Kantor Pemkot Bandar Lampung, Lampung, Jumat (29/1/2021). Meski ada varian baru Covid-19, vaksin virus corona bisa tetap efektif jika memiliki spike protein yang sama dengan virus sebelumnya.
29/1/2021, 20.03 WIB

Virus corona terus bermutasi dan membentuk varian baru yang lebih cepat menyebar dan mematikan. Hal itu pun menyebabkan manusia kemungkinan besar harus divaksinasi berulang kali.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Zullies Ikawati menjelaskan munculnya varian baru Covid-19 akan diikuti oleh pengembangan vaksin virus corona. Sehingga vaksin yang digunakan di masyarakat dapat efektif melawan virus tersebut.

Hal itu serupa dengan vaksin influenza yang kerap mengalami pembaruan setiap tahun."Strain virus influenza itu gampang berubah, mereka ada penyesuaian-penyesuaian,” ujar Zullies dalam Katadata Virtual Series bertajuk "Seberapa Manjur Vaksin Covid-19", Jumat (29/1).

Hal ini membuka peluang untuk terjadinya vaksinasi yang diulang atau reannual vaccination. Periodenya bisa setahun sekali atau dua tahun sekali.  

Meski ada kemungkinan penggunaan vaksin harus diulang, bukan berarti vaksin yang ada saat ini tidak efektif.  Berdasarkan penelitian sementara, virus yang sering bermutasi itu biasanya mempertahankan beberapa spike protein.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan