Kapan Waktu Rampungnya Vaksinasi hingga Dunia Terbebas dari Corona?

ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave/HP/dj
Amit Dave Seorang polisi wanita bereaksi saat menerima suntikan vaksin COVID-19, COVISHIELD yang diproduksi oleh Institut Serum India, di Rumah Sakit Umum di Ahmedabad, India, Minggu (31/1/2021).
6/2/2021, 15.48 WIB

Kapan berakhirnya pandemi Covid-19 menjadi pertanyaan terbesar semua orang saat ini.  Apalagi, setelah pandemi berjalan satu tahun dan beberapa negara telah memulai vaksinasi untuk mengejar target kekebalan kelompok (herd immunity).

Kalkulator Bloomberg memberikan gambaran singkat mengenai waktu yang diperlukan untuk menghitung tingkat vaksinasi. Dari perhitungan awal mereka, diperlukan waktu 7 tahun sampai dengan kekebalan terbentuk.

Mereka menggunakan penghitungan semakin jumlah pemberian serum kekebalan meningkat, waktu yang diperlukan untuk mencapai ambang minimum 75% semakin turun. Sebelumnya ahli wabah asal Amerika Serikat yakni Anthony Fauci menyatakan perlu 70 sampai 85 persen populasi mendapatkan kekebalan sebelum semua kembali normal.

Lalu bagaimana cara kerja kalkulator tersebut ? Bloomberg mengumpulkan data vaksinasi harian dari 67 negara di dunia dan negara bagian di AS. Tidak semua negara dihitung dengan kalkulator lantaran berada di tahap awal vaksinasi ataupun jarang memperbarui jumlah pemberian serum kekebalan.

Mereka lalu membuat perhitungan berdasarkan dua dosis per orang dalam populasi dan jumlah pasokan vaksin yang tersedia. Seperti diketahui, kekebalan tubuh akan terbentuk beberapa minggu usai vaksinasi dijalankan.

Meski demikian, kalkulator ini memiliki keterbatasan seperti belum dapat menghitung lamanya durasi kekebalan yang ditimbulkan vaksin. Tak hanya itu, perhitungan bisa berubah tergantung kondisi terkini wilayah yang melaksanakan vaksinasi.

Salah satu contohnya, rasio vaksinasi Kanada sempat turun pekan ini lantaran terlambatnya pasokan vaksin. Adapun, negara terdepan dalam proses vaksinasi adalah Israel dengan cakupan nyaris 75% dalam dua bulan.

Kasus pada Lansia Turun Usai Vaksinasi

Masifnya vaksinasi di Israel mulai berdampak terhadap penurunan kasus terutama di kalangan lansia. Berdasarkan analisa tim dari Weizmann Institute of Science, Tel Aviv University, kasus positif harian penduduk berusia 60 tahun ke atas turun 46 persen dibandingkan pertengahan Januari.

Di negara tersebut, 80 persen lansia telah menerima suntikan serum kekebalan pertama. Adapun, di periode yang sama, kasus Covid-19 pada rentang usia di bawah 60 tahun hanya turun 18%.

Israel memang sedang menjalankan karantina sejak awal Januari lalu. Meski demikian, para ahli yakin, penurunan kasus corona di kalangan lansia tak terjadi semata karena lockdown.

“Efeknya lebih kuat dibandingkan populasi muda, ini pola yang tak terlihat dalam lockdown sebelumnya,” kata Profesor Eran Segal, pemimpin tim tersebut dikutip dari The Financial Times, Sabtu (6/2).

Temuan terbaru dari Israel ini disambut baik oleh akademisi. Guru Besar imunobiologi dari Yale School of Medicine, Prof Akiko Iwasaki mengatakan angka ini meyakinkan dan menimbulkan harapan vaksinasi bisa menimbulkan kekebalan dari Covid-19.

“Inilah yang dapat dicapai oleh kampanye vaksinasi terkoordinasi. " kata Iwasaki.

Dikutip dari BBC, dari 750 ribu lansia Israel yang menjalani vaksinasi, hanya 531 atau 0,07 persen yang masih positif terkena Covid-19. Dari angka tersebut, hanya 38 yang memerlukan perawatan di rumah sakit.