2,56 Juta Orang Menganggur Akibat Pandemi, 24 Juta Pekerja Potong Gaji

ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.
Sejumlah karyawan berjalan keluar saat jam pulang kerja di salah satu pabrik di Kota Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebutkan bahwa angka pengangguran di Indonesia meningkat sebanyak 2,6 juta orang menjadi 9,7 juta akibat pandemi COVID-19.
Penulis: Pingit Aria
10/2/2021, 20.48 WIB

Pandemi Covid-19 telah berdampak besar bagi angkatan kerja di Indonesia. Berbagai pembatasan aktivitas hingga merosotnya daya beli masyarakat mendorong industri mengurangi kapasitas produksi. Ada karyawan kehilangan pekerjaan, sebagian lainnya masih bekerja tapi penghasilannya berkurang.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, terdapat 29,12 juta angkatan kerja terdampak pandemi covid-19. Dari jumlah tersebut, 2,56 juta menjadi pengangguran karena pandemi, 0,76 juta bukan angkatan kerja karena pandemi. Kemudian, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja karena pandemi atau dirumahkan.

“Yang terbesar memang 24,03 juta orang masih bekerja tapi mereka berkurang penghasilannya,” kata Ida dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2).

Angkatan Kerja

Ida mengatakan, angkatan kerja Indonesia sebanyak 138,2 juta orang. Dari jumlah tersebut, 128,45 juta orang bekerja dan jumlah pengangguran terbuka sebanyak 9,77 juta orang.

Simak Databoks berikut: 

Ida menyebut, angka pengangguran naik dampak pandemi covid-19. Padahal pada awal 2020 jumlah pengangguran sudah turun yakni 6,68 juta pada Februari 2020. Namun, ketika pandemi covid-19 melanda Indonesia, jumlah pengangguran langsung naik menjadi 9,77 juta.

Halaman: