Mutasi Covid-19 dari Inggris Masuk RI, Pandemi Bisa Lebih Berat

(ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Tangkapan layar Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers daring peluncuran aplikasi \"Good Doctor\" di Jakarta, Senin (1/3/2021). Dante mengatakan pemerintah menemukan dua kasus Covid-19 di Indonesia yang merupakan hasil mutasi virus corona dari Inggris.
2/3/2021, 15.48 WIB

Tepat pada peringatan satu tahun Covid-19, pemerintah mengumumkan penemuan varian baru virus corona asal Inggris di Indonesia. Varian baru tersebut mampu menyebar lebih cepat.  

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyebut mutasi virus baru bernama B1117-UK ditemukan dari dua pasien Covid-19 di Indonesia pada Senin (1/3). Temuan tersebut merupakan hasil pengecekan Kementerian Kesehatan terhadap 462 kasus infeksi virus corona di Tanah Air dalam beberapa bulan terakhir. 

"Kalau satu tahun lalu kita temukan pasien 01 dan 02 Covid-19, tadi malam tepat setahun ini kita menemukan mutasi B117 UK di Indonesia," kata Dante pada kegiatan seminar yang dilakukan secara daring, Selasa (2/3).

Lebih lanjut, dia mengatakan kehadiran varian baru dari Inggris itu perlu disikapi secara cepat. Pasalnya, Indonesia hingga kini belum berhasil keluar dari pandemi.

"Artinya kita akan hadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat," katanya.

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa penemuan mutasi virus asal Inggris itu akan menjadi tantangan bagi pelaku riset. Terutama dalam mengembangkan studi epidemiologis secara analitis.

Adapun Inggris telah mengumumkan penemuan strain baru SARS-CoV-2 yang bermutasi dengan nama B117 sejak akhir tahun lalu. Ahli epidemiologi dan ahli virologi menyebut bahwa virus B117 lebih mudah menular dibandingkan dengan jenis lainnya.

Virus yang juga disebut sebagai vui202012/01 itu pun langsung menyebabkan 1.108 kasus baru di Inggris pada 13 Desember 2020. Kala itu, sebanyak 90% dari kasus positif yang ada di Inggris berasal dari varian virus B1117.

Biarpun virus itu mampu menyebar dengan sangat cepat, varian baru tersebut tidak lebih berbahaya dari virus corona sebelumnya. Para ahli cukup yakin varian B1117 tidak lebih mematikan.

Meski begitu, Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Zurbairi Djoerban sebelumnya telah mengingatkan masyarakat Indonesia tetap waspada terhadap penyebaran varian baru Covid-19. Pasalnya, kasus infeksi virus coorna di Indonesia sudah cukup tinggi tanpa munculnya varian baru virus corona.

"Saya tidak membayangkan jika virus dari Inggris itu masuk ke Indonesia," ujar Zubairi dalam Talkshow "Membedah Regulasi Larangan Masuk Bagi Warga Asing" yang disiarkan Youtube BNPB Indonesia pada Selasa (29/12).

Untuk menghindari ledakan kasus baru Covid-19 di Tanah Air, dia pun meminta pemerintah terus mengikuti perkembangan terkini terkait varian baru virus corona di Inggris. Sehingga pemerintah bisa menyiapkan langkah antisipasi dan pengobatan bagi pasien.

Selain itu, dia juga berharap para ahli meneliti perubahan virus yang ada di Indonesia. Menurut dia, sejumlah lembaga penelitian seperti Eijkman sudah mampu mendeteksi mutasi virus corona.

Begitu juga dengan laboratorium fakultas kedokteran di sejumlah daerah di Indonesia sudah memiliki kemampuan medeteksi perubahan virus. Dengan begitu, lembaga penelitian dan universitas bisa memberikan informasi terbaru mengenai varian virus corona di Tanah Air.

"Kita harus cepat beraksi. Kalau perlu kebijakannya disesuaikan dengan kondisi terakhir," kata dia.

Sedangkan masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap penyebaran virus corona dengan disiplin protokol kesehatan. Adapun protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan masyarakat yaitu memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Di sisi lain, dia menyebut alat tes usap PCR yang ada saat ini bisa medeteksi mutasi virus corona. Selain itu, vaksin yang telah beredar tetap dipercaya manjur mencegah varian virus tersebut. "Hampir pasti tetap efektif, hanya belum 100% yakin karena perlu dibuktikan melalui penelitian yang menyertakan pasien. Sekarang dikerjakan dua jenis vaksi yang terdeteksi cukup baik mengatasi varian baru," ujarnya.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan