Interpol baru-baru ini membongkar jaringan sindikat vaksin virus corona palsu yang berada di Tiongkok dan Afrika Selatan. Meski begitu, Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan bahwa sindikat vaksin Covid-19 palsu tidak ada di Indonesia.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, pengadaan vaksin di Tanah Air semuanya dilaksanakan melalui skema G to G (government to government). " Sehingga terjamin keaslian vaksinnya," kata Wiku dalam International Media Briefing, Senin (8/3/2021) yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.
Meski saat ini tidak ditemukan kasus demikian, Wiku menegaskan bahwa pemerintah terus memantau masalah pemalsuan vaksin. Pemerintah juga mengedukasi dan terus berkoordinasi dengan perusahaan yang melaksanakan vaksinasi dalam skema gotong royong.
Hal ini untuk memastikan keaslian vaksin yang diadakan perusahaan tersebut. Selain itu, setiap vaksin yang diadakan oleh perusahaan harus mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) atau Distribution License Number dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM).
"Patut diperhatikan bahwa pemalsuan vaksin Covid-19 merupakan kejahatan yang membahayakan kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid-19," ujarnya Wiku.
Hingga Senin (8/3), Kementerian Kesehatan mencatat jumlah penerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 3,09 juta. Angka Tersebut meningkat 209.268 dari hari sebelumnya. Sedangkan untuk penerima dosis kedua vaksin virus corona sebesar 1,15 juta. Jumlahnya bertambah 24.645 orang.
Mayoritas penerima vaksinasi Covid-19 merupakan tenaga kesehatan dengan jumlah sebanyak 2,11 juta orang menerima dosis pertama. Itu berarti jumlahnya sudah mencapai 143,98% dari target 1,46 juta orang.
Sedangkan untuk penerima dosis kedua dari kelompok tersebut sebanyak 1,14 juta atau 78,27% dari target. Adapun petugas publik yang telah menerima dosis pertama sebanyak 715.767 orang.
Angkanya baru mencakup 4,13% dari target sebanyak 17,32 juta. Sedangkan penerima dosis kedua sejauh ini hanya mencakup 8.800 orang atau 0%.
Untuk kelompok usia lanjut usia yang telah divaksinasi dosis pertama sebanyak 267.603 orang. Angka tersebut mencapai 1,24% dari target sebanyak 21,55 juta orang. Sedangkan jumlah penerima vaksin kedua hanya lima orang atau 0%.
Secara keseluruhan total vaksinasi dosis pertama yang dilaksanakan pemerintah baru mencakup 7,68% dari target kelompok 1,2, dan 3 sebesar 40.349.051 orang. Untuk penerima dosis kedua vaksin virus corona mencapai 1.158.432 atau sebesar 2,87% dari target. Pemerintah sebelumnya menargetkan 181,5 juta penduduk Indonesia divaksinasi hingga Desember 2021.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan