Mendag Jamin Stok Bahan Pokok Jelang Ramadan Aman dan Harga Stabil

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Aktivitas jual beli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/3/2021).
15/3/2021, 19.00 WIB

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan ketersediaan bahan pokok dan bahan penting untuk kebutuhan nasional terjaga dengan baik menjelang bulan Ramadan yang jatuh pada April mendatang.

Selain memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok terjaga dengan baik, Lutfi juga menjamin bahwa harganya stabil sampai dengan Idul Fitri.

“Saya pastikan kalau stok bahan pokok terjamin dan kita akan melihat penurunan-penurunan harga yang baik antara hari ini sampai dengan bulan Ramadan dan mudah-mudahan akan terjaga sampai Idul Fitri nanti,” kata Lutfi dalam konferensi pers secara virtual, Senin, (15/3).

Mendag menyebutkan, selama sebulan terakhir, antara periode 11 Februari sampai dengan 12 Maret 2021, harga sebagian bahan pokok naik. Seperti beras premium naik 0,31%, kedelai impor 1,41%, serta minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana masing-masing naik 1,43% dan 1,54%.

“Kenaikan minyak goreng ini diakibatkan harga bahan baku yang juga naik. Kalau kita lihat perbandingan harga CPO antara hari ini dengan tahun lalu sangat drastis kenaikannya. Dari yang tadinya Rp 8.000 per kilogram (kg) hari ini sudah lebih dari Rp 15.000 per kg,” kata Lutfi.

Kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit merah sebesar 22,48%, bawang merah 11,54% dan bawang putih hainan 5,06%. Lutfi melaporkan bahwa kenaikan harga cabai dipicu kerusakan panen di beberapa daerah seperti di Tuban, Kediri, Blitar panen yang rusak mencapai 40%, bahkan di Wajo Sulawesi Selatan rusak hingga 70%.

Di beberapa daerah, harga cabai bahkan menembus Rp 100.000 per kg, seperti di Yogyakarta Rp 120.000 per kg, Ambon Rp 100.000 per kg, Kalimantan Barat Rp 122.000 per kg, atau bahkan di Kediri mencapai Rp 135.000 per kg.

Namun menjelang bulan Ramadan harga sejumlah bahan pokok mulai turun. Terutama komoditas pangan yang sebelumnya naik cukup tinggi seperti cabai.

"Sentra cabai di Jawa Timur seluas 9.400 hektare (ha) akan memasuki masa panen. Jadi artinya, antara 10 Maret - 12 Maret akan terus terjadi penurunan. Dan yang saya takutkan bahkan ketika panen raya cabai, harganya malah di bawah standar yang sudah kita tentukan,” kata Lutfi.

Selain itu, pemerintah mengatakan bahwa tren perdagangan saat ini sudah masuk ke dalam ritel modern sebesar 25% khususnya untuk bahan-bahan kering.

“Kemendag tidak hanya melihat suplainya tetapi juga melihat hasil panen hektar per hektar di seluruh sentra baik itu beras, cabe, bawang dan kita juga pastikan untuk beberapa hal seperti industri minyak goreng dan juga barang-barang impor seperti daging dan bawang putih hainan,” ujar Lutfi.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi